mimbarumum.co.id – Sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional, perekonomian Sumatera Utara (Sumut) juga tetap tumbuh positif. Pada triwulan I-2022, ekonomi Sumatera Utara tumbuh 3,90% (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. Pulihnya ekonomi masyarakat menjadi faktor pertumbuhan ekonomi Sumut pada triwulan I-2022, selain low based effect pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, arus Kas di Sumut pasca Idul Fitri hingga tanggal 27 Mei 2022 mencatatkan net-inflow sebesar Rp6,20 triliun. Perkembangan tersebut sejalan dengan pola seasonalnya dan menandakan mulai kembalinya uang yang beredar di masyarakat ke sistem perbankan pascaramadhan dan Idul Fitri.
Hal ini disebabkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Sumut, Doddy Zulverdy dalam acara Bincang Bareng Media di Kantor BI Sumut, Selasa (31/5/2022).
“Arus kas Bank Indonesia di Sumut mencatat net-inflow Rp 6,20 triliun. Dimana Inflow Rp6,60 triliun dan Outflow Rp0,40 triliun,” ungkapnya.
Sementara itu untuk perkembangan ekonomi Sumut, Doddy Zulverdi menambahkan, dari sisi pengeluaran, ekspor mencatat pertumbuhan tertinggi, dan secara net tumbuh mencapai 4,07% (yoy).
Sementara dari sisi lapangan usaha, sektor perdagangan mengalami pertumbuhan tertinggi dan terdapat dua sumber pertumbuhan baru ekonomi yaitu sektor transportasi dan jasa keuangan.
“Beberapa indikator ekonomi di Sumatera Utara seperti hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), Survei Penjualan Eceran (SPE), hingga hasil liaison Bank Indonesia terus menunjukkan perbaikan dan mengindikasikan perekonomian yang akan tetap tumbuh. Optimisme berlanjutnya pemulihan ekonomi juga terlihat dari perkembangan penyaluran kredit yang meningkat didukung dengan risiko kredit yang membaik,” katanya.
Perekonomian Sumatera Utara tahun 2022 diprakirakan tumbuh lebih tinggi dengan kisaran 3,5-4,3%. Konflik geopolitik yang masih terus belanjut dan koreksi Purchasing Manager’s Index (PMI) negara mitra dagang utama seperti Tiongkok, USA, dan Uni Eropa menjadi hal yang perlu diwaspadai.
“Namun demikian, kian pulihnya mobilitas dan membaiknya daya beli akan mendorong konsumsi masyarakat. Tetap tingginya harga komoditas utama serta berlanjutnya program PEN juga diprakirakan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara tahun 2022 lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya,” ujarnya.
Di samping itu, pria kelahiran Bandung 1969 ini mengingatkan agar masyarakat tetap mewaspadai peredaran uang palsu yang terus meningkat. Dimana sejak Januari hingga April tahun 2022 ini KPw BI menemukan 1.117 lembar uang palsu.
“Temuan Uang Palsu di Sumatera Utara periode Januari hingga April 2022 berjumlah sebanyak 1.117 lembar, lebih tinggi dari temuan periode Januari hingga April 2021 sebanyak 825 lembar,” terangnya sembari mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tetap menerapkan 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang).
Reporter : Siti Amelia