Pasca Digerebek di Hotel, Yayasan Diminta Pecat Kepsek SMA Santo Mikhael Pangururan

Berita Terkait

mimbarumum.co.id – Pasca penggerebekan Kepala Sekolah SMA Santo Mikhael Pangururan Marianus Manihuruk di salah satu hotel di Ambarita, masyarakat meminta pihak Yayasan Santo Yoseph memecat yang bersangkutan.

“Pihak yayasan jangan melindungi oknum yang sudah mencemarkan sekolah, Marianus Manihuruk harus dipecat,” ujar seorang warga Pangururan, Boris Situmorang kepada mimbarumum.co.id, Rabu (19/4/2023) di halaman sekolah SMA Santo Mikhael.

Ia menambahkan, pihak perempuan yang juga menjabat Wakil Kepala Sekolah di SMA Santo Mikhael Pangururan, juga harus mendapat sanksi tegas dari yayasan.

“Karena video dua sejoli itu sudah beredar luas, ketika suami Wakasek melakukan penggerebekan,” tegasnya.

- Advertisement -

Menurutnya, kabar kedua tenaga pendidik dibawah naungan Yayasan Santo Yoseph itu, sudah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.

Diterangkan Boris, keputusan Yayasan Santo Yoseph mengakaktifkan kembali Kepala Sekolah SMA Santo Mikhael Pangururan, yang sedang viral digerebek oleh suami Wakil Kepala Sekolah di salah satu hotel, sampai saat ini menjadi polemik berkepanjangan tengah masyarakat.

Dikatakannya, walaupun pihak keluarga Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah telah berdamai, tapi masyarakat terima dengan informasi yang telah terlanjur meluas dengan bukti video.

Warga Setempat Minta Kepala Sekolah Dipindahkan

Di sisi lain, puluhan masyarakat sekitar sekolah, yang berkeberatan dengan ulah oknum Kepala Sekolah yang diduga selingkuh dengan Wakaseknya berparas cantik, sudah dua kali menyambangi SMA Santo Mikhael Pangururan.

Namun, Kepala Sekolah yang juga pengurus gereja itu, selalu mengelak. Akibat dari sikapnya itu, tokoh masyarakat setempat, senin Jautir Simbolon, kepada wartawan menyampaikan, Kepsek SMA Santo Mikhael itu harus dipindahkan.

“Kabar yang beredar sekarang dengan fakta video visual merupakan perbuatan” amoral”,” bebernya.

Ia juga menyayangkan kebijakan yayasan yang telah mengaktifkan kembali Kepala Sekolah dan Wakaseknya.

“Idealnya pihak yayasan mengundang terlebih dahulu pihak orangtua siswa, tokoh masyarakat dan warga sekitar sekolah,” sebut dia.

Menurut Jautir, berita asusila Kepala Sekolah diduga selingkuh dengan Wakaseknya, menjadi trending topik di Kabupaten Samosir. “Apakah pihak yayasan tidak butuh keseimbangan informasi, untuk menyelamatkan sekolah?” tegasnya.

Ditegaskan lagi, pihak yayasan perlu mengambil langkah- langkah bijaksana demi menjaga nama baik sekolah, SMA Santo Mikhael Pangururan harus kita selamatkan,” tuturnya lagi.

Ia juga sangat menyayangkan perilaku Kepsek Marianus Manihuruk yang telah menciderai dunia pendidikan Kabupaten Samosir. “Seharusnya dia menjadi panutan, ini malah menimbulkan masalah,” imbuh dia.

Para Guru Siap Diklarifikasi Yayasan

Kejadian penggerebekan Kasek Santo Mikhael Pangururan Marianus Manihuruk dengan Wakaseknya berparas cantik berinisial RD di salah satu hotel di kecamatan Simanindo oleh suami RD terjadi pada 15 Maret 2023.

Hal ini disampaikan seorang guru di SMA Santo Mikhael Pangururan, kepada wartawan dan meminta namanya tidak dituliskan, tapi bersedia dipanggil oleh pihak Yayasan Santo Yoseph apabila diklarifikasi.

Ia menjelaskan, seusai penggerebekan tepatnya 15 Maret 2023, suami RD datang ke SMA Santo Mikhael Pangururan dan pada tanggal 16 Maret dia membagikan rekaman suara.

Rekaman itu berisi pertengkaran suami RD dengan Kepala Sekolah Marianus Manihuruk. “Sempat juga dipertontonkan video visualnya,” ujar guru itu.

Selanjutnya diterangkan, ketika 3 orang guru mengikuti pelatihan, mereka diinterogasi pihak Yayasan. “Anehnya, ketiga guru itu dituding menyebar informasi hoax oleh Yayasan dan diancam pidana UU OT,” tuturnya membeberkan.

Kemudian pada Senin 3 April 2023, Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah dinonaktifkan pihak Yayasan. “Tapi pada hari Rabu (12/4/2023) mereka kembali diaktifkan,” bebernya.

Warga Pangururan, Boris Situmorang meminta Kepala Sekolah SMA Santo Mikhael dipecat pihak Yayasan Santo Yoseph. (Robin Nainggolan)

Menurut dia, alasan pihak Yayasan mengaktifkan dua sejoli itu, karena kedua pihak sudah berdamai dan tidak ditemukan kesalahan.

“Maka jangan salahkan kami para guru di SMA Santo Mikhael Pangururan dan masyarakat Samosir, apabila berasumsi negatif terhadap Yayasan,” tegasnya.

Ia menambahkan, Tuhan pasti melihat dan mengetahui kebenaran. Secepat kilatpun kebohongan berlari, pasti akan dikalahkan kebenaran,” sebutnya.

Dengan tegas dikatakannya, pada saat penggerebekan tidak ada kegiatan assesor di hotel itu, tapi di di hotel lain. “Pihak yayasan sudah berbohong kepada wartawan, terkait keberadaan assesor di TKP,” kata dia lagi.

Sementara pihak Yayasan Santo Yoseph di Pematang Siantar melalui Albert Sinaga kepada wartawan mengatakan, pengaktifan Kepala Sekolah Marianus Manihuruk karena tidak ada bukti ditemukan, bahwa keduanya berada dalam satu kamar.

Sebagai informasi untuk diketahui, kejadian penggerebekan Kasek Santo Mikhael Pangururan dengan wanita cantik yang juga Wakil Kepala Sekolah di sekolah yang sama, viral di Kabupaten Samosir dan saat ini videonya beredar luas.

Sebelumnya pihak Yayasan Santo Yoseph di Pematang Siantar melalui Albert Sinaga menegaskan, tidak menemukan bukti Kepala Sekolah dan Wakaseknya berada dalam satu kamar.

Kepala Sekolah SMA Santo Mikhael Pangururan, Marianus Manihuruk ketika didatangi wartawan untuk konfirmasi, tidak bersedia, dengan alasan sedang zoon.

Sejumlah wartawan yang menunggunya hampir 5 jam, tapi Kepala Sekolah tidak keluar dari ruangannya sampai berita ini dirilis.

Reporter: Robin Nainggolan

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -

Berita Pilihan

InJourney Sukses Gelar Aquabike Jetski World Championship 2024, Bangkitkan Ekonomi Lokal dan Perkuat Danau Toba sebagai Destinasi Pariwisata Dunia

mimbarumum.co.id – Event olahraga air berskala dunia, Aquabike Jetski World Championship yang berlangsung di Danau Toba selama 13-17 November...