Labusel, (Mimbar) – Meski usia sebagai daerah otonom sudah berjalan 8 (delapan) tahun, namun perolehan pendapatanasli daerah (PAD) Kabupaten Labuhan Batu Selatan masih saja minim. Realiasasi capaian target pendapatanpun selalu meleset.
Pada tahun 2010 lalu, ketika jabatan Bupati masih diemban Abdul Rajab Pasaribu selaku Pelaksana Tugas, perolehan pendapatan daerah (PAD) kabupaten itu sudah mencapai angka Rp32 miliar.
Namun ternyata perolehan PAD itu hingga kini tidak pernah mengalami kenaikan signifikan. Dalam laporan keuangannya, Bupati Labusel, H. Wildan Tanjung menyebutkan target PAD Labusel meningkat menjadi Rp41 miliar, namun ternyata yang terealisir hanya senilai Rp36 miliar.
Safaruddin Dalimunte, seorang pengamat di Labusel meminta pemerintah bersama dewan segera melakukan terobosan untuk meningkatkan PAD sehingga pembangunan daerah dapat
terlaksana dengan baik.
“Harus buat terobosan dan buat peraturan daerah tentang pajak,” ucap Safarudin, Selasa (11/10) kepada wartawan di Labusel.
Dia menduga masih banyak pemilik perkebuanan sawit dan karet yang masing-masing memiliki luas lahan di atas 20 hektar dan 30 hektar belum melakukan pemabayaran pajak dengan benar.
“Belum semuanya bayar pajak. Juga pengusaha rumah makan. Ini harus dilakukan evaluasi agar PAD setiap tahun bisa meningkat,” ucapnya.
Kepala Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Labusel, H. Marhalim Harahap SE mengakui target pendapatan pada tahun 2015 senilai Rp43 miliar hanya bisa tercapai senilai Rp36 miliar.
Terkait pungutan pajak ke sektor rumah makan, pejabat itu mengatakan hal itu dapat dilakukan jika sudah ada persetujuan dewan dalam bentuk peraturan daerah (Perda). Sementara tentang adanya dugaan banyak pemilik kebun sawit dan karet yang belum melakuakan pembayaran pajak, pihaknya sudha menurunkan tim untuk melakukan pendataan di lapangan.
Ketua DPRD Labusel, H. Zabaludin mengaku sangat memberikan dukungan penuh kepada pemerintah dalam upayanya menggali potensi pendapatan daerah.
“Yang jelas bila PAD meningkat tentu anggaran kita pun meningkat maka proses percepatan pembangunan juga bisa cepat terealisir,” ucapnya. (MH)