Optimistis Menyiasati Kehidupan Ditengah Pandemi Covid

Berita Terkait

mimbarumumum.co.id – Sikap optimistis dalam menjalani kehidupan ditengah pandemi Corona Viirus Disease 2019 (Covid-19) berdampak pada pertumbuhan berbagai sektor.

Hal tersebut diungkapkan oleh beberapa narasumber dalam gelar
diskusi yang berlangsung via zoom diselenggarakan oleh BBC Media Action dan Dewan Pers, Jumat (4/12/2020).

“Teman-teman di Dewan Pers dan Pers sudah juga bekerjasama dengan Kominfo. Pembahasan kita pada hari ini bagaimana mengsiasati keadaan ditengah pandemi Covid,” kata Kepala Biro Humas Kominfo Fernandus Setu membuka kegiatan dalam topik, Tetap Kreatif dan Produktif di Kala Pandemi.

Baca Juga : Rapidin-Juang Miliki Kompetisi Mewujudkan Kebaikan Hidup Bersama

- Advertisement -

Pendiri Mark Plus Hermawan Kartajaya diwakili Jacky Musny mengatakan dalam kondisi ombak baik atau keadaan baik, leadership tidak berpengaruh.

“Wirausahawan ini adalah bagian dari leader. Jadi ada yang pandai produksi namun dalam leadership tidak mampu ini juga msalah SDM, bagaimana intinya kita memanfaatkan momentum jangan cengeng,” jelas Jakcy.

Dikatakannya, mungkin ada sengaja wirausahawan yang tidak mau naik kelas jadi ini pertanyaan serius.

“Ini mau berbisnis tidak, karena ada yang bisa buat produk tapi tidak bisa menjualanya. Beberapa persen lah pesbisnis yang memang bisa melakukan menajemen produk, manajemen pelanggan, manajemen merek yang fokusnya dalam sumberdaya dan kondisi pasar. Jadi pasaranya kuat tidak dan kapitibilatsnya sejauh mana. Kita optimis UMKM harus bangkit,” tandas Pimpinan Mark Plus Jacky.

Pemimpin Redaksi (Pemred) Bisnis Indonesia Maria Y Benyamin mengutarakan 3 point penting peranan pers dalam mengatasi pandemi Covid.

“Pertama memberikan informasi yang tepat. Kedua mengedukasi masyarakat dengan mensosialisasikan protokol kesehatan yang benar dan yang ketiga pers mengawal kebijakan pemerintah,” tegas Maria salah satu Pemred termuda di Indonesia.

Lebih jauh diuraikannya, bahwa pekerjaan yang dilakukan pers saat ini tidak tidak mudah. Namun harus berita yang diangkat mengandung optimistis.

“Tapi jangan sampai mengesampingkan kritik, bukan berarti kita pihak pemerintah dengan memberitakan yang optimis kita juga bisa mengkritik. Jadi harus bisa dikritik dan mengkritik,” imbuhnya.

Sementara itu, Sudjiwo Tejo yang turud berpartisipasi dalam diskusi yang dihadiri lebih dari 200 peserta. Ia selaku pelaku seni meminta pemerintah memberikan ruang ekspresi menurutnya seniman tidak hanya butuh makan tapi membutuhkan ruang berekspresi.

“Seniman jika hanya untuk makan saja masih bisa. Kami ini butuh tempat berekspresi, karena memang duit itu banyak namun bagaimana cara membuat duit itu beredar. Parang sampai membeli sepeda ratusan juta sampai ada yang tidak terpaksa di rumah, jadi memang duit itu ada tinggal bagaiman mengedarkannya,” ujar Tejo budiawan terkemuka di Indonesia.

“Menyarankan pemerintah, untuk membeli lukisan-lukisan yang dikerjakan pelaku seni. Isi semua dinding kantor pemerintah yang kosong dengan lukisan karya pelaku seni agar duit itu berputar. Kami pelaku seni tidak butuh BLT,” tandasnya.

Reporter : Jepri Zebua

Editor      : Dody Ferdy

 

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
spot_img

Berita Pilihan

Sambut Lebaran, BTN Sediakan Uang Tunai Rp 30 Triliun

mimbarumum.co.id - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menyiapkan uang tunai senilai Rp30 triliun untuk menjamin tercukupinya kebutuhan...