mimbarumum.co.id – Operator SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) dibekali pelatihan keselamatan kerja. Operator yang dilibatkan sebanyak 540 orang termasuk pengawas.
Kegiatan ini agar mendapatkan pemahaman teori dan praktek keselamatan kerja. Ini digelar di Kantor Pertamina MOR I sejak tanggal 2 hingga 12 September 2019.
Roby Hervindo, Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I mengatakan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) menjadi fokus Pertamina dalam melaksanakan kegiatan operasi.
Baca Juga : Pertamina Beri Edukasi Bencana Sejak Dini
Khusus di SPBU, penerapan standar operasi K3 menunjukkan tren positif dengan makin berkurangnya insiden. Dikatakannya, sampai bulan September 2019, SPBU yang ada di wilayah Sumut tidak tercatat insiden keselamatan kerja. Jumlah ini menurun dari tahun lalu yaitu 2 insiden.
“Sesuai data kami, 50 persen penyebab insiden K3 di SPBU adalah akibat faktor manusia. Berupa perilaku konsumen yang tidak aman saat melakukan pengisian BBM di SPBU, maupun ketidakpatuhan pada prosedur standar,” kata Roby.
Untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola K3 di SPBU, Pertamina memberikan pelatihan Aspek Health, Safety, Security and Environment (HSSE) dan Penanggulangan Kebakaran.
Disebutkannya, pelatihan ini dilaksanakan berkala setiap tahun, memberi materi tentang Keselamatan Operasi Penerimaan, Penimbunan dan Penyaluran BBM di SPBU, Sistem Ijin Kerja Aman di SPBU serta Pemeliharaan Sarfas SPBU. Peserta juga mempraktekkan pengetahuan yang didapat dalam penanggulangan kebakaran hingga penggunaan alat pemadam api ringan.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan juga sosialisasi standar pelayanan SPBU “Pertamina Way”.
Sales Executive Pertamina MOR I, Toni Pradana, menyampaikan materi pada para operator dan pengawas di SPBU untuk memastikan kualitas pelayanan dan fasilitas yang ada di SPBU sesuai dengan standar.
“Standar “Pertamina Way” memiliki lima elemen, yaitu pelayanan staf yang terlatih dan bermotivasi, jaminan kualitas dan kuantitas, peralatan yang terawat, format fisik yang konsisten. Terakhir ada penawaran produk dan pelayanan bernilai tambah dengan operator yang selalu menerapkan salam, senyum, sapa,” jelas Toni.
“Melalui pelatihan berkala ini, kami harap para operator makin sadar, terampil dan konsisten mengelola aspek K3 di SPBU. Serta makin percaya diri dalam mengajak konsumen untuk menerapkan aspek K3,” tutup Roby. (ml)