mimbarumum.co.id – Omong-Omong Sastra telah sukses digelar pada Sabtu (21/10/2023) di Pusat Bahasa USU. Kali ini, kegiatan yang sudah vakum selama 2 tahun itu menggandeng Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Sumatra Utara dengan mengangkat tema pembicaraan Sastra Sumut yang Sedang Lesu.
Namun demikian, Rosliani, selaku narasumber menyatakan, sebenarnya sastra di Sumut itu tidak lesu.
Ia mengungkapkan, banyak komunitas sastra dan sastrawan yang terus berkegiatan hingga puluhan kali dan juga menerbitkan buku non fiksi/fiksi.
“Ada komunitas dan sastrawan yang mengirim berkas untuk bantuan Badan Bahasa 2023, tapi dari puluhan komunitas dan sastrawan hanya sedikit yang mengirim berkasnya. Tapi alhamdulillah tahun ini ada satu komunitas yang dapat bantuan,” sebutnya.
Menurutnya, itu menunjukan bahwa geliat sastra di Sumut sangat tinggi walaupun ia menyayangkan banyak sastawan yang tidak mendaftar.
Selain itu juga, ia mengatakan, salah satu alasan para masyarakat jarang membuat karya tulisan karena takut untuk dikritik dan tidak adanya apresiasi.
Sementara itu, Mauliddina sebagai narsum kedua mengatakan, jika ingin menulis karya sastra yang baik, pertama kali seseorang harus melakukan observasi hingga harus mengetahui selera sebuah media.
Kemudian, Mauliddina mengungkapkan, para penulis muda sering hilang atau mudah untuk menyerah di dunia kepenulisan karena tulisan mereka ditolak.
“Pertama, ruang lingkup penulis mati atau terbatas. Kedua, seseorang itu memang tidak ada niat jadi penulis dan sekadar melakukan tugas saja,” imbuhnya.
Kegiatan yang dihadiri kurang lebih 100 orang itu diisi oleh masyarakat umum yang terdiri dari mahasiswa, siswa, guru, pegiat literasi, sastrawan, penyair, dan lainnya.
Reporter: Zaim Dzaky