mimbarumum.co.id – Oknum anggota Polsek Kutalimbaru yang diduga melakukan tindak pemerasan dan pencabulan terhadap istri tersangka narkoba menjalani sidang kode etik, Kamis (11/11).
“Iya, sedang berlangsung sidang kode etiknya,” kata Kasi Propam Polrestabes Medan Kompol Zonni Aroma.
Menurutnya, sidang kode etik hanya berlangsung sekali dan hasilnya dilaporkan ke Polda Sumut.
“Pastinya dibicarakan soal dugaan pemerasan dan tindakan asusila. Nanti akan kita rilis,” tutur Zonni.
Sebelumnya, Kapolrestabes Medan, Kombes Riko Sunarko, mengaku kalau anggotanya yang bertugas sebagai penyidik di Polsek Kutalimbaru, Bripka RHL mengajak istri tahanan berinisial MU (19) ke salah satu hotel.
Riko menyebutkan, keduanya berangkat bersama-sama ke hotel dan melakukan hubungan suami istri. Bripka RHL membujuk MU.
Menurut Riko, kejadiannya pada 23 Mei 2021. Setelah penangkapan suaminya di salah satu indekos, Jalan Kapten Muslim, Gang Buntu, Kecamatan Medan Helvetia.
Meski demikian, Riko enggan merinci apakah ajakan untuk berhubungan badan itu termasuk kesepakatan pembebasan suaminya atau bukan.
“Pencabulan itu yang pasti dari hasil pemeriksaan, pengakuan anggota kita dan juga hasil pemeriksaan awal daripada wanita tersebut bahwa mereka berangkat bersama-sama dan sudah membuat janji untuk pergi ke hotel,” terangnya.
“Yang pasti anggota kita salah untuk melakukan perbuatan itu,” sambung Kapolrestabes Medan.
Riko menambahkan, untuk kasus penangkapan Sayed Maulana dan Andi Subrata sudah masuk ke tahap dua. Sudah pelimpahan ke Kejaksaan Negeri Deliserdang.
“Atas kasus itu, oknum anggota Polsek Kutalimbaru berinisial Bripka RHL mutasi ke Polrestabes Medan. Begitu juga dengan Kapolsek Kutalimbaru. Juga menjalani pemeriksaan di Propam Polda Sumut. Sementara Kanit Reskrim pindah ke Polrestabes Medan,” pungkasnya.
Sumber : waspadaonline.co.id
.){kind=link}