Labusel,(Mimbar) – Aksi koboi yang dilakukan seorang oknum Brimob terhadap Mulim Simbolon (25) dengan cara menembak kakinya, Jum’at (10/9) telah memicu kemarahan warga Desa Sampean, Kecamatan Sungai Kanan, Kabupaten Labuhanbatu. Sebuah kantor dan rumah menjadi sasaran amuk warga.
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Labuhanbatu, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Teguh Yuswardi langsung turun ke tempat kejadian perkara untuk menenangkan warga yang tersulut emosi.
Dari informasi yang dihimpun, kejadian berawal dari Mulim Simbolon warga Desa Sampean itu dituduh melakukan tindakan pencurian atas tandan buah segar (TBS) kelapa sawit milik PT. Sumber Tani Agung (STA) di Dusun Tanjung Marulak, Desa Hutagodang, Kecamatan Sungai Kanan, Labuhanbatu Selatan.
“Saya berada di luar areal perkebunan STA itu, saya tetap dituduh mencuri TBS dan saya sudah menyerah tidak lari, tetapi tetap saja ditembak,” ucap Mulim kepada wartawan yang melihat langsung kondisi warga malang itu.
Aksi koboi oknum polisi dari satuan Brimob itu telah memantik kemarahan warga. Seusai sholat Jum’at sekira pukul 13.00 WIB, sekitar 75 orang warga berkumpul dan hendak mencari oknum aparat yang bertindak bar-bar itu.
Sesampai di lokasi, warga tidak menemukan Bripka F Hasibuan. Kekesalan warga akhirnya dilampiaskan dengan melakukan pengrusakan terhadap kantor PT. STA dan berlanjut pengruakan terhadap rumah milik oknum aparat itu.
Kapolres Labuhanbatu didampingi Kapolsek Langga Payung, Ajun Komisaris Polisi (AKP) D Nainggolan membenarkan pelaku penembakan itu salah seorang oknum anggota dari satuan Brimob berpangkat Bripka.
“Dia (pelaku) sudah ditahan. Selanjutnya proses hukumnya akan dilakukan di Mapolda Sumut. Sementara korban kini sudah dibawa ke rumah sakit,” ucap periwira itu.
Unsur pimpinan di perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT. STA tidak dapat dikonfirmasi perihal kasus ini. Seorang Manegernya, Tiono dan Asisten Divisi III Nagalima, Hendrik juga tidak dapat dikonfirmasi. (MH)