Ada ungkapan yang menyatakan bahwa kesehatan tubuh itu lebih berharga dari nilai harta. Memang tidak akan banyak faedahnya kekayaan harta bila sang pemilik menderita sakit yang parah.
Harta dicari dengan susah payah peras keringat & banting tulang. Pergi diwaktu pagi subuh & kembali kerumah diwaktu petang.
Belum lagi adanya persaingan bisnis yang sangat ketat hingga harus berani sikut ke kanan maupun ke kiri. Hal itu semua dilakukan demi mengumpulkan pundi-pundi tabungan uang.
Disaat tubuh masih sehat segar bugar & usia pun masih produktif membuat manusia lupa diri untuk memanfaatkan kesehatannya.
Ia lupa & lalai untuk beribadah kepada Allah SWT. Ia juga enggan untuk ikut berperan aktif berdakwah & belajar memahami ilmu agama Islam.
Ia mengira bhw kesehatan dapat ia beli dengan hartanya yang berlimpah. Ia tak menyadari bahwa penyakit dengan berbagai macam jenisnya bisa mengancam tubuhnya setiap saat.
Bahkan ketika ia jatuh sakit hartanya perlahan-lahan habis terkuras untuk biaya perobatannya.
Terkadang manusia baru bisa menyadari betapa besarnya nikmat sehat setelah ia jatuh sakit. Dibalik sakit terkandung berjuta hikmah. Dari sisi yang lain penyakit bisa dijadikan sebagai pengingat diri untuk kembali ke jalan Allah SWT.
Penyakit juga dapat menjadi penggugur dosa-dosa kecil & sarana untuk bertaubat dari dosa-dosa yang besar.
Disaat sakit manusia mampu khusyu’ & tawadhu’ dalam beribadah & berdoa kepada Allah SWT untuk meminta kesembuhan. Disaat sakit manusia bisa menyadari betapa lemah dirinya & betapa besar rasa ketergantungannya kepada sang pencipta yakni Allah SWT.
Bagi saudara-saudara ku yang sedang mengalami sakit teriring doa, Semoga Allah SWT memberikan kesembuhan & kesehatan agar dapat kembali beraktivitas serta mampu banyak beribadah kepada Allah SWT. Aamiin
Rasulullah SAW bersabda, “Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no.6.412).
Wallahu a’lam
