Natuna Jadi Tempat Observasi WNI dari Wuhan, Pemkab Menolak

Berita Terkait

- Advertisement -

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan wilayah Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) menjadi tempat transit WNI yang dievakuasi dari China karena merebaknya virus corona. Sebanyak 245 orang WNI dari China akan menjalani observasi kesehatan dengan fasilitas yang sudah disiapkan di Natuna.

“TNI mendukung proses pemulangan saudara-saudara kita dari Wuhan menuju Indonesia dengan memberikan sarana dan prasarana untuk mendukung protokoler kesehatan,” ujar Marsekal Hadi dalam jumpa pers pelepasan tim penjemput WNI dari Wuhan, Hubei, China, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (1/2/).

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau menolak daerah tersebut dijadikan sebagai tempat isolasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China.

Wakil Bupati (Wabup) Natuna, Ngesti Yuni Suprapti di Tanjungpinang, Sabtu, menegaskan, pemerintah pusat tidak berkoordinasi dalam memutuskan kebijakan itu. Padahal, WNI di Wuhan akan ditempatkan di kawasan perkotaan di Natuna.

- Advertisement -

Karena itu, tambah dia Pemkab Natuna sudah menyampaikan penolakan itu kepada pemerintah pusat. Penolakan disebabkan kebijakan itu dipaksakan dilaksanakan di Natuna.

“Ada kesan, ada pemaksaan kehendak, karena kami baru tahu,” ucapnya.

Ngesti mengemukakan DPRD dan masyarakat Natuna juga menolak kebijakan pemerintah pusat itu. Sampai hari ini, masyarakat Natuna masih melakukam demonstrasi menolak kebijakan tersebut.

“Ini kebijakan dadakan, yang tidak pernah disampaikan kepada kami sebelumnya. Kami tidak mengetahui apa alasannya,” ujarnya.

Ngesti menegaskan Natuna belum siap menghadapi kebijakan pemerintah pusat. Bahkan Pemkab Natuna juga belum mengetahui apa upaya antisipasi yang dilakukan agar tidak ada seorang pun warga Natuna yang terinfeksi virus corona.

Ia mengatakan penanganan persoalan virus corona ini seharusnya tidak seperti ini. Masyarakat sekarang dalam kondisi resah dan ketakutan.

“Di Natuna fasilitas kesehatan sangat terbatas. Kalau terjadi apa-apa dengan masyarakat kami, siapa yang mau bertanggung jawab,” tegasnya.

Ngesti menjelaskan semestinya pemerintah pusat tidak menjadikan Natuna sebagai tempat isolasi WNI dari Wuhan. Kalau dikatakan WNI di Wuhan itu aman, semestinya tidak ditempatkan di Natuna.

“Tetapkan daerah yang lebih baik, dengan fasilitas kesehatan yang memadai,” tambahnya. (antara/mimbar)

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Pilihan

GRIB Kota Medan Sediakan Makan Siang Gratis untuk Masyarakat

mimbarumum.co.id - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GRIB Kota Medan saat ini telah menggerakkan bidang sosial untuk membantu masyarakat dengan...