MTA Maknai Ied dengan Sembelih 82 Hewan

Berita Terkait

Deliserdang, Mimbar – Ribuan pengurus dan warga Majelis Tafsir Al Qur’an (MTA) Sumatera Utara melaksanakan shalat Idul Adha pada Selasa (21/8) lalu. Mereka juga melakukan penyembelihan sebanyak 82 hewan kurban di sekretariatnya Jalan Perhubungan, Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang.

Hewan kurban yang disembelih terdiri dari 76 ekor lembu dan enam ekor kambing. “Hewan kurban berasal dari ternak warga pengajian dan dari masyarakat sekitarnya,” ujar Ketua MTA Sumut Ustadz Saridjo, S.Ag, MA., Selasa (21/8) disela penyembelihan hewan kurban.

Ditambahkan, daging kurban itu dibagikan selain kepada warga MTA, juga kepada warga sekitar dan kepada orang-orang yang berhak menerimanya.

“Kegiatan berkurban warga MTA ini adalah kegiatan tahunan yang telah dilaksanakan dalam beberapa tahun belakangan ini,” jelasnya.

- Advertisement -

Sebelumnya, dalam ceramah Idul Adha, Ustad Saridjo mengatakan, ibadah kurban membawa pesan untuk umat peduli sesama. Selain itu juga ajakan berwiraswasta atau berternak.

“Ibadah kurban merupakan pemerataan sosial terjalin keakraban sosial dan sebagai gerakan ekonomi rakyat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari,” ujarnya.

Menyikapi perbedaan penentuan hari raya Idul Adha Usstadz Saridjo menyampaikan bahwa berbeda dalam berijtihad merupakan hal yang wajar.

“Jangan perbedaan ijtihad menjadi polemik dan perdebatan yang berujung pada perpecahan. Bila sudah berbeda, agar saling menghargai, jangan saling menghukumi atau menghakimi amalan amaliyah saudaranya yang lain. Karena yang berhak menilai amaliyah seseorang itu hanya Allah SWT, dengan mengedepankan prinsif bagimu amalmu dan bagi kami amal kami,” tutur Ustadz Saridjo.

Pada bagian lain khutbah Idul Adhanya, Ustadz Saridjo mengatakan, secara lahiriyah rangkaian ibadah haji merupakan simbok bahwa umat Islam mampu bersatu dalam skala global karena melaksanakan perintah agamanya.

“Hakekatnya merupakan ketundukan dan kepatuhan terhadap perintah Allah SWTdan Rasul-Nya,” ucapnya.

Bila hal ini dicermati secara seksama, maka sebenarnya kaum Muslimin tidak akan kehilangan momentum untuk menggalang dan mewujudkan persatuan dan kesatuan yang menjadi modal yang sangat berguna untuk mencapai kebaikan dan cita-cita yang mulia.

“Sesungguhnya persatuan dan kesatuan sangat dirindukan oleh semua umat Islam. Namun tidak tahu jalannya, dan yang sudah tahu jalannya tidak mampu mengerjakannya, disebabkan apa yang diinginkan bukan apa yang diinginkan oleh Allah SWT. Apa yang disenangi bukan apa yang diridhai Allah SWT,” tutur Ustad Saridjo.

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
spot_img

Berita Pilihan

Warga Keluhkan Parkir di Irian Supermarket Tanjung Morawa: Gratis Tapi Tetap Dikutip

mimbarumum.co.id - Plang gratis parkir di halaman Irian Supermarket Tanjung Morawa, sedang ramai diperbincangkan. Itu dipicu oleh sebuah foto...