mimbarumum.co.id – JPS (30) dan SS (21) akhirnya meregang nyawa setelah menjadi bulan-bulanan oknum petugas keamanan dan sejumlah mahasiswa di lingkungan kampus Universitas Negeri Medan (Unimed).
Kedua pria warga Jalan Tangkaul I Kelurahan Siderojo, Kecamatan Medan Tembung itu diduga melakukan aksi pencurian helm. Keduanya tertangkap lalu menjadi “bulan-bulanan” massa.
Informasi yang dihimpun wartawan, Rabu (20/2/19) siang, sebelum aksi main hakim itu terjadi, seorang mahasiswa dan mahasiswi yang baru selesai berolahraga di lapangan kampus menuju parkiran sepedamotor dan berniat pulang ke rumahnya masing-masing terkejut lantaran helm yang mereka letak di atas sepedamotor telah raib.
Di saat bersamaan, seorang pria mengarahkan keduanya untuk menuju ke pos security lantaran ada 2 terduga maling helm yang sedang dihakimi oleh para mahasiswa dan warga. Kedua terduga maling itu sekarat dan tak sadarkan diri. Tak lama personil Reskrim Polsek Percut Seituan yang mendapat informasi, tiba di lokasi.
Selanjutnya kedua pelaku dibawa ke RS Haji guna mendapat perawatan medis. Namun miris, akibat luka serius di tubuh kedua pelaku akhirnya tewas.
Pada Rabu sore beredar di WhatsApp sejumlah awak media ada 3 video kedua terduga pelaku saat dimassa. Pada vidio yang berdurasi 6 menit, terlihat sejumlah security berpakaian dinas menangkap seorang pelaku dan kemudian memukul wajah dan menendang tubuh pelaku.
Pada video kedua dan ketiga yang berdurasi 27 serta 29 menit, terlihat kedua pelaku dalam posisi tubuh tengkurap dan tangan terikat ke belakang serta tak berdaya lagi.
Massa sesekali menendang pelaku. Terlihat seorang wanita berupaya melarang, namun massa tetap menghakimi pelaku yang juga menjadi tontonan. Beredar juga di lapangan, seorang pelaku dikabarkan anak dari anggota polisi.
Kapolsek Percut Seituan Kompol Faidil Zikri yang dikonfirmasi membenarkan adanya kedua pencuri 2 helm usai dimassa dan akhirnya meninggal di RS Haji.
“Untuk kedua korban, M Arif Gunawan Siregar dan Riana Pratiwi sudah dimintai keterangannya,” ujar Faidil.
Disinggung terkait sejumlah security di kampus yang ikut melakukan penganiayaan terhadap kedua pelaku, serta seorang pelaku merupakan anak dari anggota polisi, Kapolsek mengaku belum tahu soal itu lantaran Kanit Reskrim belum ada melapor​. (dd)