mimbarumum.co.id – Sejumlah harga kebutuhan pokok masyarakat pada hari ini Kembali melanjutkan tren kenaikan. Harga cabai merah naik hingga menyentuh Rp 60 ribu per Kg. Padahal di pekan lalu harganya paling mahal ada di kisaran Rp 50 ribu per kg.
Selain itu harga daging ayam juga naik, harganya saat ini berada di kisaran Rp 34 hingga Rp 36 ribu per Kg. Padahal sebelumnya di kisaran Rp 33 ribuan per Kg.
Belum berhenti disitu, harga bawang merah pada hari ini juga mengalami kenaikan di kisaran Rp 50 ribuan per Kg. Dari sebelumnya di kisaran harga Rp 40 hingga Rp 45 ribu per Kg.
Ketua Tim Pemantau Harga Pasar Sumut Gunawan Benjamin menjelaskan kenaikan sejumlah komoditas pangan tersebut memperburuk ekspektasi inflasi di bulan Juni.
“Saya belum bisa memastikan apakah nantinya (besok/lusa) harga cabai bisa turun lagi. Karena memang biasanya setelah libur akhir pekan komoditas cabai tersebut kerap mengalami kenaikan. Seiring dengan aktivitas ibadah masyarakat khususnya petani di akhir pekan,” terangnya, Senin (6/6/2022).
Menurut dia, kenaikan harga sejumlah komoditas pangan tersebut belakangan ini memang dipicu oleh sejumlah faktor. Musim panen yang telah berakhir, ditambah kenaikan biaya produksi menjadi pemicu kenaikan harga produk pertanian. Dan selain sejumlah kenaikan harga komoditas tersebut, beberapa komoditas pangan lainnya sejauh ini masih stabil, meskipun bertahan mahal.
Sedikit kabar yang menggembirakan pada hari ini adalah, harga minyak goreng curah sudah sesuai dengan arahan pemerintah.
“Dari hasil pantauan di lapangan, harga minyak goreng curah sudah di level Rp 15 ribu per kg. Sedikit lebih rendah dari ketetapan HET pemerintah bahwa minyak goreng curah ada di level Rp 15.500 per kg nya,” tukasnya.
Dia bilang, penurunan harga minyak goreng tersebut menepis kekuatiran sebelumnya bahwa pencabutan subsidi minyak goreng curah akan membuat harganya melambung. Kita tentu berharap harga minyak goreng curah ini bisa merata dengan harga yang sama di semua pedagang pengecer. Tidak bergejolak lagi seperti yang sudah sudah.
“Saya juga tidak berharap ada subsidi lanjutan khusus untuk minyak goreng, jika harga minyak goreng sudah bisa dikendalikan. Yang paling penting daya beli masyarakat terus dijaga. Bantuan social tetap dikucurkan, seiring dengan pemulihan ekonomi yang melambat serta tingginya laju tekanan inflasi yang menekan daya beli masyarakat kita,” tandasnya.
Reporter : Siti Amelia