mimbarumum.co.id – Distributor masker mengaku kewalahan meladeni permintaan masker dari apotek dalam dua bulan terakhir.
Stok 1.000 karton masker yang dimilikinya sejak Desember 2019 lalu, hari ini hanya tersisa 2 karton.
Direktur PT Dimas Andalas Makmur Meliyana Manurung menjelaskan, dari 2 karton yang tersisa, hanya sekitar 2.000 piece masker yang tersisa. Semua ini, tidak bisa memenuhi permintaan apotek. Karenanya, perusahaan mengutamakan memberikan pada rumah sakit.
Baca Juga : KPPU Sidak Masker, Apotek dan Distributor Ambil Untung Terlalu Besar
Desember lalu, perusahaannya mendapatkan masker dengan harga Rp 35 ribu per kotak dari pabrikan di Surabaya. Perusahaan alat kesehatan inipun menyetok masker sesuai kebutuhan. Namun sejak Minggu lalu, harga masker naik menjadi Rp 100 ribu.
“Kita baru ambil lagi minggu lalu dengan harga Rp 100 ribu per kotak. Jumlah stok kita pun turun drastis, tidak bisa stok banyak, minggu depan hanya akan datang 5 karton lagi,” jelas dia.
Kata Meliyana, selama ini distributor memang membatasi permintaan masker dari warga, lantaran fokus menyediakan masker untuk rumah sakit. Selama ini, yang rutin pakai masker hanya rumah sakit. Sekarang tiba-tiba seluruh masyarakat menggunakan.
Karena itu, menurut Meliyana, harga jual yang ditawarkan ke rumah sakit dengan eceran apotek beda.
“Meski begitu kami prioritaskan semuanya, siapa yang membeli kita tetap layani. Hanya kita berikan dengan pembatasan,” tandasnya.
Reporter : Siti
Editor : Dody Ferdy