Medan, (Mimbar) – Sembilan nelayan asal Indonesia mengalami nasib tragis, harus terapung-apung di tengah lautan selama 5 (lima) jam setelah kapal pukat ikan GT5 yang mereka tumpangi tenggelam di perairan Idie, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Beruntung kapal MV Kurushima yang berbendera Jepang menolong para anak buah kapal (ABK) itu, Rabu (31/8) dan mengevakuasinya. Selanjutnya para nelayan yang sedang nahas di perairan Belawan itu diserahkan kepada aparat setempat.
“Semua ABK selamat dan tidak ada yang terluka. Sampai saat ini kita juga masih minta keterangan mereka terkait penyebab tenggelamnya kapal mereka hingga menyebabkan ke sembilan nelayan itu sampai mengapung selama 5 jam ditengah laut tersebut,” ucap Komandan
Lantamal 1, Brigjen TNI Marinir Widodo Dwi Purwanto, Kamis (1/9) di Medan.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, para ABK KM Harapan Baru itu sebelum ditemukan terapung di tengah laut, bermaksud melakukan aktifitas menangkap ikan di perairan sekitar provinsi Aceh.
Namun dalam perjalanannya kapal yang mereka tumpangi itu tenggelam di perairan Idie, Aceh sehingga memaksa mereka melakukan upaya penyelamatan diri dengan menceburkan
diri ke dalam laut. Akibatnya, selama lima jam mereka terapung-apung di atas permukaan laut dan tanpa mereka sadari sudah terbawa arus sehingga akhirnya ditemukan di wilayah perairan Belawan.
Petugas, kata Dan Lantamal sedang melakukan pendalaman tentang penyebab tenggelamnya kapal penangkap ikan itu. (AE)