mimbarumum.co.id – Petani di Kabupaten Samosir yang sering mengalami kendala panen akibat serangan hama tikus, mendapatkan metode antisipasi dari Dinas Ketapang dan Pertanian.
“Kita langsung turun ke areal persawahan yang rawan serangan hama tikus, kemudian melakukan edukasi kepada petani,” kata Kadis Ketapang dan Pertanian Tumiur Gultom kepada mimbarumum.co.id, Jumat (6/9/2024) di Pangururan.
Selain mengedukasi petani cara membasmi tikus, ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Samosir menyerahkan bantuan 40 kilogram rodentisida klerat untuk mengatasi hama tikus.
Komitmen meningkatkan produktifitas hasil pertanian, dibeberkan Tumiur, merupakan langkah serius pemerintah melalui Dinas Ketapang.
Dia bersama tim didampingi personil UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara, turun langsung ke lokasi persawahan di DesaSingkam, Sianjur Mulamula melakukan gropyokan atau pemburuan bersama petani.
“Kita menggunakan metode pengasapan dengan membakar belerang yang diarahkan pada lobang-lobang yang dianggap sebagai sarang tikus,” ujar Tumiur.
Selanjutnya ia mengajak petani untuk sama-sama merencanakan penanaman, menjaga kebersihan areal dan pola tanam serentak. “Upaya engendalian hama tikus direncanakan akan diadakan serentak mengurangi serangan hama sehingga hasil panen meningkat,” sebut Kadis Ketapang dan Pertanian.
Sementara Rukito dari UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura menjelaskan, tikus sawah (rattus argentiventer) merupakan salah satu hama utama yang sering menimbulkan kerugian besar bahkan.
“Sering menjadi kendala bagi petani, mengakibatkan gagal panen pada budidaya tanaman padi sawah,” pungkasnya.
Menurutnya, perkembangbiakan hama tikus cukup cepat, serta adaptasinya yang baik menjadikan hama ini sebagai salah satu hama meresahkan bagi petani. “Ketika populasi tikus sawah cukup banyak, satu ekor dapat memakan 83 tunas padi,” bebernya lagi.
Kondisi persawahan di Desa Singkam sekarang ini, menurut Rukito, persoalan hama tikus harus diseriusi sebelum diserang hama yang meresahkan itu.
“Dua minggu setelah panen merupakan waktu yang tepat berburu tikus, bukan pada saat padi menjelang panen,” terangnya.
Dijelaskannya, langkah tepat meminimalisir serangan hama tikus, dengan mengatur jarak tanam dan pola tanam serentak sehingga secara serentak pula dapat dikasih umpan. “”Baik berupa racun maupun penanggulangan lainnya, tidak ada jaminan padi tidak diserang tikus tergantung situasi kondisi,” tandasnya.
Reporter : Robin Nainggolan