mimbarumum.co.id – Pengetahuan tentang dampak paparan pornografi bagi remaja mungkin masih terbilang tabu untuk dibahas. Hal inilah yang membuat komunitas Tersalur Medan tergerak untuk mengadakan talkshow bertajuk “Teenager and Virtual Porn” di SMA Islam Terpadu Al-Fityan Medan, Jumat (24/11/2023) lalu.
Dihadiri lebih dari 200 peserta, kegiatan ini dilakukan dengan tujuan mengedukasi para siswa/i dampak dari pornografi. Tersalur Medan menghadirkan tiga narasumber dalam acara kali ini, yaitu Pegiat Ekonomi Syariah Fahmi Azhari, SE, Pegiat Media Sosial Nazil Mumtaz, S.I.Kom, dan Psikolog Teguh Prasatia Sinambela.
Kegiatan ini disambut baik oleh pihak sekolah. Hal ini disampaikan Kepala Sekolah SMAIT Al-Fityan Medan, Pilmon Ginting, S.Pd pada kata sambutannya.
“Dengan diadakannya kegiatan ini harapannya semoga para generasi muda dapat lebih memahami bahwa bahaya pornografi, yang mana bisa dibilang lebih berbahaya dari narkotika,” tutur Pilmon pada Jumat (24/11/2023).
Kegiatan talkshow ini diawali dengan pemaparan materi oleh para narasumber. Sebagai narasumber pertama, Fahmi menyampaikan bahaya pornografi baik dari segi ekonomi dan juga kesehatan.
Ditengah perkembangan teknologi dengan segala kemudahannya, penting untuk mengetahui bahaya paparan pornografi. Terkhusus bagi anak muda sebagai generasi penerus bangsa. Dari segi kesehatan, pornografi membawa dampak yang tidak baik bagi otak.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Nazil selaku narasumber kedua. Nazil menyampaikan bagaimana fenomena pornografi di tengah maraknya penggunaan media sosial.
“Di era media sosial seperti sekarang, anak muda rentan terpapar pornografi, bahkan hanya dengan scrolling di media sosial seseorang dapat terpapar konten berbau pornografi. Untuk itu anak muda perlu pemahaman bahaya pornografi,” jelas Nazil.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab dimana para siswa dapat menuliskan pertanyaannya di kertas yang telah disediakan oleh panitia. Selain itu, peserta juga diperbolehkan bertanya langsung kepada para narasumber.
Zafran, salah satu peserta dalam acara ini berpartisipasi dalam sesi tanya jawab. Zafran bertanya mengenai bagaimana langkah preventif yang dapat dilakukan sekolah dalam mencegah para siswa/i terpapar pornografi.
Teguh selaku narasumber ketiga menyampaikan bahwa langkah yang dapat dilakukan salah satunya dengan memperkuat dasar ilmu agama kepada para siswa/i.
“Dengan memperkuat pemahaman dalam agama, dan menanamkan nilai-nilai yang positif, diharapkan dapat membuat para siswa/i bisa lebih bijak dan membatasi diri dalam bermedia sosial sehingga dapat terhindar dari pornografi,” jelas Teguh.
Dengan diadakannya acara talkshow “Teenager and Virtual Porn” oleh komunitas Tersalur Medan ini, diharapkan dapat mengedukasi para siswa/i SMAIT Al-Fityan tentang bahaya pornografi dan dampaknya dalam kehidupan serta menumbuhkan nilai positif bagi para peserta.
Sumber : Stella Regina/mahasiswa IKon USU