mimbarumum.co.id – Pemerintah Kabupaten Samosir konsisten memperjuangkan kebutuhan petani secara berkala dengan sistem Kawasan Pertanian Terpadu (KPT).
Untuk menopang petani di Kawasan Pertanian Terpadu Desa Hariara Pintu, Kecamatan Harian, dibangun Screen House yang akan memenuhi kebutuhan bibit kentang di Kabupaten Samosir.
“Selain membantu petani dengan penyediaan bibit dan alat pertanian, petani perlu dilengkapi dengan screen house,” kata Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom saat peletakan batu pertama pembangunan Screen House di KPT Hariara Pintu, Senin (9/9/2024).
Diterangkan, screen house yang akan dikelola petani tergabung dalam Koptan Saut Tani dan Maju Tani dimanfaatkan juga sebagai budidaya buah dan sayur, khususnya strowbery.
Keberadaan screen house, disebutkan Vandiko, selain menghasilkan bibit kentang untuk KPT, akan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan bibit kentang se-Kabupaten Samosir.
“Jika memungkinkan, sampai keluar daerah, kemudian budidaya strowbery akan menjadi daya tarik mendukung agrowisata,” ujarnya.
Ia juga membeberkan, Pemkab Samosir membuat Kawasan Pertanian Terpadu demi menjaga kelestarian kawasan pertanian tidak berubah fungsi dan memastikan semakin banyak lahan tidur menjadi produktif.
Dia menerangkan, penanganan bertahap kawasan pertanian diharapkan terintegrasi, pertanian dengan ketersediaan bibit, diintegrasikan dengan peternakan dan pengolahannya, hingga memiliki kawasan konservasi dan investasi pertanian.
“Semuanya untuk kesejahteraan petani, namun perlu tahap demi tahap karena memang anggaran yang dibutuhkan cukup besar,” sebut Bupati Vandiko.
Ketua Koptan Saut Tani, Sahala Situmorang yang sudah merasakan manfaat keberadaan KPT menyampaikan apresiasinya atas program Pemerintah Kabupaten Samosir.
Dirinya mengajak seluruh petani untuk tetap mendukung program pemerintah, satu tekad demi peningkatan perekonomian dengan produktifitas hasil pertanian yang semakin meningkat.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati Vandiko Timotius Gultom, semoga bapak diberi kekuatan melanjutkan perhatian kepada petani,” terangnya.
Tim Ahli Pertanian dari Universitas Sumatera Utara, Abdul Rauf yang hadir di tengah petani Samosir mengatakan, selain mengkaji dan menyusun kawasan investasi untuk dipasarkan kepada investor, pihaknya bersedia membantu mewujudkan pertanian yang berkelanjutan di Samosir.
“Kami mengapresiasi KPT dan siap membantu meneliti karakteristik tanah, sehingga kebutuhan tanaman benar benar-benar sesuai dan terpenuhi,” ungkapnya.
Dengan pola pertanian yang baik, dijelaskannya, hasil pertanian akan optimal dan meningkatkan perekonomian petani.
Reporter : Robin Nainggolan