mimbarumum.co.id – Jelang pesta demokrasi 9 Desember 2020 mendatang, masyarakat Samosir telah terbukti dan teruji mempertahankan cita-cita pemekaran.
“Artinya masyarakat Samosir yang terbukti dan teruji, jangan ada yang mengklaim bahasa ini, apalagi jelang pilkada,” sebut warga Kecamatan Palipi, Mangalam Sitohang, kepada wartawan, Rabu (4/11/2020) di Hatoguan.
Menurutnya tidak ada program pembangunan daerah yang patut dibanggakan. “Maka masyarakat harus bijak menentukan pilihan,” ujarnya.
Ia menekankan, warga harus mengapresiasi calon kepala daerah yang berani berkompetisi di pilkada.
Baca Juga : Medan Utara Kategori Penyebaran Covid-19 Rendah
“Kita harus positif thinking, para calon sekarang memiliki niat membangun Samosir. “Tapi harus jeli, menentukan pilihan demi kemajuan daerah,” tukas figur yang dikenal kritis menyoroti kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat itu.
Mangalam Sitohang sebagai warga yang memiliki peran dalam pemekaran Kabupaten Samosir menegaskan, kalau ada paslon yang mengatakan telah terbukti dan teruji, perlu dipertanyakan. “Apa saja yang terbukti dan teruji,” tandasnya.
Menurutnya, masyarakat Samosir yang layak mendapatkan sebutan “terbukti dan teruji” itu. “Alasannya sangat banyak, salah satunya mampu menempuh perjalanan panjang tahapan pemekaran,” imbuh dia lagi.
Ia membeberkan, di desanya saja ada program pembangunan jalan yang sangat dibutuhkan masyarakat. “Ini malah ada proyek senilai Rp 2 miliar yang peruntukannya masih dipertanyakan,” pungkas Mangalam.
Maka menurut dia, pilkada kali ini harus benar benar menjadi ajang menentukan pilihan secara cerdas dan bijaksana.
“Dari 3 paslon yang berkompetisi 9 Desember 2020, harus benar-benar dikaji, masih ada waktu sebulan ini untuk menentukan sikap,” ujar dia lagi.
Kalau ingin pembangunan Kabupaten Samosir sesuai harapan masyarakat, menurutnya, warga harus menentukan pilihan dengan bijaksana. “Jangan menyesal selama 5 tahun,” tukasnya.
Reporter : Robin Nainggolan
Editor : Dody Ferdy