mimbarumum.co.id – Masyarakat Salaon terdiri dari 3 desa, yakni Desa Salaon Toba, Tonga-tonga dan Dolok menggelar ritual mangallang Hambing Putih sebagai bukti kemenangan menolak penyakit yang timbul dikalangan masyarakat dan mampu melampui masa sulit selama pandemi Covid-19.
Pelaksanaan ritual dirangkai dengan Pengukuhan Lembaga Adat dihadiri oleh Wakil Bupati Samosir Martua Sitanggang di Salaon Tonga tonga, Kecamatan Ronggur Nihuta.
Wabup Martua mengapresiasi kegiatan ritual dan mengucapkan selamat atas suksesnya pelaksanaan pengukuhan lembaga adat di Salaon.
“Ini merupakan pelestarian budaya yang patut dikembangkan dan diwariskan kepada generasi muda. Budaya merupakan kekayaan yang sangat berharga dan tidak ternilai,” ujarnya.
Dia berharap, lembaga adat, tokoh adat untuk bergandengan tangan guna memelihara kearifan lokal sehingga kemajuan teknologi dan modernisasi tidak menggilas budaya adat Batak.
Wabup juga menyampaikan, dengan pelantikan lembaga adat di Bius Sitolu Hae Horbo di Salaon, menjadi momentum kebangkitan pelestarian adat.
“Lembaga adat diharapkan dapat melestarikan budaya dan kearifan lokal sebagaimana kebiasaan-kebiasaan nenek moyang terdahulu. Yakni dengan menuliskan dan mendokumentasikan untuk diwariskan kepada generasi muda,” imbuh Martua.
Dalam pelaksanaan ritual mangallang Hambing Putih terlihat jelas peran pemangku raja adat tertua. Yaitu Raja Bius (Raja Oloan), Parbaringin (Pande Bolon) dan Raja Bondar sebagaimana kehidupan nenek moyang Batak terdahulu.
Ritual ini dilengkapi dengan sesajen berupa Sitoppian Nagodang, Rudang Najagar, Nitak Nihopingan, Nitak Nihittang ni Andalu dan Nitak Gabut. Pelaku ritual dilengkapi dengan pakaian adat khas Batak toba.
Reporter : Robin Nainggolan