mimbarumum.co.id – PLN di Sumut memenuhi visi energi terbarukan Indonesia yang ditargetkan 2025 mencapai 22-23 persen.
Hal ini ditandai dengan beroperasinya sejumlah pembangkit listrik energi terbarukan yang memasok energi listrik di daerah ini.
Demikian dikatakan General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sumut Feby Joko Priharto di Medan, Rabu (26/6/2019).
Dikatakannya, tahun ini PLN telah mendapat pasokan listrik dari sejumlah pembangkit listrik yang ramah lingkungan seperti telah masuknya sistem di antaranya, PLTP Sarulla menghasilkan 330 MW, PLTA Pangkala Susu (3) 200 MW, PLTP Sorek Merapi 50 MW kedepannya akan bertambah menjadi 300 MW, dan PLTA Batangtoru yang akan beroperasi dan direncanakan menghasilkan 500 MW.
PLN juga telah membagun Gardu Induk (GI) yang eksisting sebanyak 32 titik, tujuannya yakni menjangkau sampai dengan titik-tirik terjauh dari sistem. Di sumut selain GI juga dibangun jaringan transmisi mulai dari 150 KV, 275 KV hingga 500 KV.
“Kedepannya kita akan lebih banyak melakukan pembangunan yang disesuaikan dengan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) agar kondisi kelistrikan di Sumut menjadi lebih andal lagi. Saat ini rasio elektrifikasi di daerah ini telah mencapai 100 persen dimana hampir seluruh desa-desa di Sumut telah dialiri listrik. Kedepannya kita akan menyempurnakan lagi rasio elektrifikasi khususnya untuk daerah-daerah terpencil di Sumut melalui program listrik Desa (LISA), agar sempurna 100 persen,” ujar Joko.
Lebih lanjut GM mengatakan kedepannya PLN bersama Pemprovsu akan mengsukseskan pengembanagan dan pembagunan pariwisata dan industri. Hal itu tentu tidak terlepas dari telah terpenuhinya (surplus) energi listrik Sumut.
“Dengan ketersedian listrik yang ada kita siap dengan Pemprovsu mengembangkan pariwisata Internasional Danau Toba,” ucapnya.
Joko juga mengajak staekholder dan masyarakat pada umumnya untuk mengubah gaya hidup. Sudah saatnya kini menggunakan serba listrik. Baik itu peralatan dapur hingga transportasi. Misalnya, kompor listrik, masak air pakai listrik, masak nasi pakai listrik, dan kenderaan bermotor sudah saat menggunakan motor yang berbahan bakar listrik. Ini dikarenakan sudah menipisnya sumberdaya alam gas bumi. (Ml)