mimbarumum.co.id – Hampir seribuan warga Samosir mengatasnamakan petani, melakukan aksi di Kantor Bupati Jalan Rianiate, Pangururan, Senin (22/8/2022) untuk menagih janji Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom.
Sebelumnya, nasyarakat berkumpul di Terminal Onan Baru, kemudian berkonvoi menggunakan ratusan truk dan sepeda motor menuju Kantor Bupati.
Mereka sudah gerah dengan janji kampanye Bupati Vandiko Timotius Gultom, yang tak kunjung terealisasi.
Di halaman Kantor Bupati Samosir, Koordinator aksi Saroha Siregar menyampaikan orasinya.
“Kedatangan kita untiluk menuntut janji kampanye Bupati pada saat pilkada 2020 yang lalu,” tegasnya.
Dikatakan Saroha, ketika pilkada Vandiko menyatakan “Air Mata Menjadi Mata Air” (mensejahterakan rakyat ketikaterpilih: red), namun kenyataannya tidak ada.
Dia juga meminta Bupati mengoreksi Surat Bupati Samosir Nomor 360/1777/BPBD/VIII/2022, kepada Gubernur Sumatera Utara.
Yang meminta Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, menghentikan aktivitas penyadapan getah pinus.
“Kami juga perlu perbaikan sprinkle, sebab kami masyarakat tani bukanlah pelaku pembakar lahan dan hutan, justru kami menjaganya,” ungkap Saroha lagi.
Ia menegaskan, para petani hanya menuntut haknya hak dan hak orangtua mereka. “Kami bersuara bukan untuk kekayaan, namun untuk sejengkal perut dan tempat tinggal, tidak lebih dari itu,” serunya lantang.
Selanjutnya, rombongan pengunjuk rasa disambut Plt Asisten Tata Praja Setdakab Samosir Tunggul Sinaga.
Kemudian mengajak utusan warga untuk berdialog, terkait tuntutan masyarakat yang hadir dilengkapi dengan spanduk dan tulisan menohok Bupati Samosir.
Salah satunya, tulisan berisi “Kalau tak mengerti Mundur!”.
Seusai menyampaikan aspirasinya di Kantor Bupati, pengunjuk rasa melanjutkan perjalanannya ke Sekretariat DPRD di Perkantoran Parbaba.
Reporter: Robin Nainggolan