mimbarumum.co.id – Massa SBSI (Serikat Buruh Sejahtera Indonesia) 1992 tuntut PT CKI (Citra Kencana Industri) jangan arogan memecat karyawannya secara sepihak tanpa mengeluarjan Surat Peringatan (SP).
Hal itu disampaikan ketika masaa SBSI 92 menggelar unjukrasa damai di kantor PT CKI, Tanjong Morawa, Deliserdang, Kamis (29/8/2019).
Anton Husien Ali Pimpinan PT Citra Kencana Industri menuding karyawannya berinisial EG tanpa bukti, menerima suap atas rekrutmen karyawan baru di perusahan tersebut.
Baca Juga : Unjuk Rasa di JW Marriot, Kami Menolak People Power
Atas peristiwa itu, Serikat Buruh Sejahtera Indonesia 1992 (SBSI 92) Deliserdang tempat EG berorganisasi menggelar aksi solidaritas dengan berunjuk rasa untuk meminta klarifikasi dan pembuktian atas tudingan yang dilakukan pimpinan perusahan yang bertindak arogan itu.
“Dia sebagai pimpinan belum profesional, arogan memberikan tuduhan kepada seseorang tanpa bukti, itu yang kita sesalkan kepada pimpinan perusahaan khususnya pak Anton,” kata Ketua SBSI 92 Deliserdang, Samahati Zega, SH kepada wartawan, Kamis (29/8/2019).
Samahati mengklaim akan kembali melakukan aksi dengan massa yang lebih besar apabila tidak ada itikad baik dari perusahaan.
“Aksi yang kita lakukan hari ini tidak hanya sampai di sini. Apabila tidak ada itikad baik dari perusahaan. Kita akan melakukan aksi selama tiga hari berturut-turut dengan massa yang lebih besar dan melaporkan kepada Disnaker selaku yang bekompeten menangani ini,” tegas Samahati Zega, SH didampingi koordinator aksi, Arbain Efendi dan Shanti M Aritonang.
Pimpinan SBSI 92 Deliserdang, Zega mengharapkan permasalahan ini segera di klarifikasi karena menyangkut nama baik anggota dan organisasi SBSI 92.
“Kita harap supaya itu di klarifikasi dan diterima kembali bekerja dari pada karyawan tersebut, yang dikeluarkan dengan semena-mena. Serta merehabilitasi nama baik karyawan dan marwah SBSI 92 khususnya di PT Citra Kencana Industri,” tegasnya.
Sementara itu Kapolsek Tanjung Morawa AKP Ilham Harahap mengimbau agar saat melakukan aksi tidak anarkis.
“Saya tidak bisa membela bapak seratus persen dan tidak bisa membela perusahaan seratus persen, kita ini bersaudara. Maka dari itu sampaikan aspirasi tidak anarkis dan kami berterima kasih sampai siang ini masih kondusif,” tutur Ilham Harahap.
Usai diterima mediasi oleh perwakilan perusahaan dan dijanjikan akan ditemukan pada hari Senin (2/9/2019) dengan pimpinan perusahaan Anton yang sedang berada di luar kota. Massa Serikat Buruh Sejahtera Indonesia selanjutnya membubarkan diri dengan tertib. (jep)