mimbarumum.co.id – Massa Ikatan Mahasiswa Papua (IMP) Sumut menuntut kemerdekaan rakyat Papua yang sebenarnya sudah merdeka pada 1 Desember 1961 silam.
Hal itu diungkapkan saat massa IMP Sumut menggelar unjukrasa damai di seputaran lapangan Merdeka Medan, Sabtu (31/8/2019).
Agustinus Goo, Ketua IMP Sumut aksi yang digelarnya bersama mahasiswa asal Papua lainnya meminta kemerdekaan di Papua.
Baca Juga : Kasus Papua Rawan Diplintir Isu Pelanggaran HAMÂ
“Kami datang disini untuk menuntut kemerdekaan. Kami sudah merdeka pada 1 Desember 1961, kami datang di sini untuk menghormati bukan untuk membesarkan rasisme yang berada di Surabaya” ujar Agustinus Goo.
Rangkaian aksi digelar dengan seruan lagu kemerdekaan untuk Papua dengan salah satu lirik nya PAPUA BUKAN MERAH PUTIH PAPUA BINTANG KEJORA.
Daniel Wandik Koordinator Aksi menyampaikan orasinya di depan Lapangan Merdeka, bahwa Indonesia telah membohongi masyarakat Papua.
“Biarkan kami menentukan nasibnya sendiri tarik semua militer dari tanah Papua. Jika tidak akan terjadi terus bukan kali ini saja, karena Indonesia sudah membohongi masyarakat Papua ini,” ujar Daniel.
Lanjut Daniel, IMP merasa sudah tak pantas berada di lingkaran Indonesia.
“Disini kami mau Indonesia meminta maaf kepada kami bangsa Papua dan disini kami dari Ikatan Mahasiswa Papua yang berada di Sumatera Utara kami merasa sudah tidak pantas berada di Indonesia ini,” seru Daniel.
Ikatan Mahasiswa Papua juga meminta Referendum Papua dari negara Indonesia segera dilakukan.
“Kami membawa suara orangtua kami yang berada di Papua yang sekarang juga sedang berjuang. Disana mereka berjuang tetapi jaringan disana diputus. Orang Papua di sana tidak meminta militer tetapi meminta referendum” tegas Daniel.
Daniel juga mengecam akan meminta Papua melepaskan diri dari Indonesia.
“Ikatan Mahasiswa Papua (IPMI) minta Papua menentukan nasibnya sendiri. Dan bila ingin masalah ini cepat selesai lepaskan kami dari Indonesia,”ucap Daniel kembali. (yf)