mimbarumum.co.id – Dalam menghadapi masa kampanye yang singkat menjelang pemilihan calon kepala daerah (Cakada) 2024, Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Pembangunan” (STIK-P) Medan, Dr Arianda Tanjung S.I.Kom, M.Kom.I mengingatkan pentingnya komunikasi yang efektif antara calon kepala daerah dan masyarakat.
Menurutnya, di tengah dinamika pemilih yang semakin cerdas, cara berkomunikasi yang tepat dapat menentukan keberhasilan kampanye.
Ditekankan pula bahwa para Cakada perlu memanfaatkan teknologi dan media sosial sebagai alat untuk menjangkau pemilih.
“Seperti diketahui bila jadwal kampanye Pilkada 2024 diatur dalam Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2024. Berdasarkan peraturan tersebut, tahapan dan jadwal pelaksanaan kampanye Pilkada 2024 dimulai tanggal 25 September 2024. Masa kampanye itu pun berlangsung selama kurang lebih 2 bulan, dan tahapan kampanye berakhir pada 23 November 2024,” kata Arianda, Rabu (2/10).
“Dalam era digital ini, calon pemimpin harus mampu menggunakan platform-platform tersebut untuk menyampaikan visi, misi, serta program kerja mereka dengan cara yang menarik dan mudah dipahami,” tambahnya.
Tentunya masyarakat menginginkan transparansi dan akuntabilitas dari para Cakada. Hal ini, kata Arianda, menunjukkan bahwa pemilih tidak hanya mencari pemimpin yang memiliki visi yang baik, tetapi juga yang mampu berkomunikasi dengan jujur dan terbuka.
“Calon kepala daerah yang mampu menjalin komunikasi dua arah dengan masyarakat akan lebih mudah mendapatkan dukungan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Arianda menyatakan bahwa pendekatan komunikasi yang dilakukan harus bersifat inklusif.
“Masyarakat harus merasa dilibatkan dalam proses kampanye. Ini dapat dilakukan dengan mengadakan dialog terbuka, forum diskusi, atau kegiatan yang memungkinkan pemilih untuk bertanya langsung kepada calon,” katanya.
Arianda juga mengingatkan bahwa selama masa kampanye, banyak informasi yang beredar, termasuk berita hoaks. Oleh karena itu, Cakada harus proaktif dalam memberikan klarifikasi dan menjelaskan program-program mereka secara langsung kepada masyarakat.
“Memberikan informasi yang akurat dan transparan dapat membangun kepercayaan masyarakat terhadap calon yang bersangkutan,” jelasnya.
Dirinya pun berharap para Cakada dapat memanfaatkan waktu yang terbatas dengan baik, sehingga dapat berkomunikasi secara efektif dan membangun hubungan yang kuat dengan masyarakat.
“Keberhasilan kampanye bukan hanya soal jumlah suara, tetapi juga tentang bagaimana calon mampu menyampaikan aspirasi dan harapan masyarakat,” tutupnya.
Masyarakat diharapkan juga lebih kritis dan selektif dalam menerima informasi, demi memilih pemimpin yang benar-benar memahami kebutuhan dan keinginan rakyat.
Reporter: Dzaky