mimbarumum.co.id – Maraknya spanduk yang menginformasikan bahwa H. M. Syarfi Hutauruk akan menjadi Khatib Sholat Idul Adha di MDA Muhammadiyah Sibabangun, menyebabkan terjadinya pro dan kontra di tengah masyarakat dan warga Muhammadiyah.
Namun setelah dikonfirmasi kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sibabangun, dalam hal ini Sekretaris Muhammadiyah, yaitu Suryanto, pihaknya telah membatalkan mantan Walikota Sibolga itu sebagai khotib Idul Adha.
Sehingga beliau kecewa dengan adanya pemasangan spanduk yang tidak hanya di kecamatan Sibabangun saja tapi juga di seluruh kecamatan se – dapil 2.
“Maka patut kami duga bahwa ada agenda politik yang berpotensi mencoreng nama baik Muhammadiyah yang tidak boleh ikut berpolitik,” katanya.
“Muhammadiyah tidak boleh dibawa berpolitik praktis, terlebih Syarfi bukan pula warga Muhammadiyah. Dan ini dikhawatirkan menimbulkan kegaduhan di kalangan warga persyarikatan Muhammadiyah nantinya,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua Aisyiyah Cabang Sibabangun, Maslina, juga menerangkan bahwa tidak mengetahui info tersebut. Namun beliau tidak menampik warga Aisyiyah menolak Syarfi menjadi khatib sholat Idul Adha di tempat mereka.
“Kami warga Aisyiyah lebih kepada menolak pak Syarfi karena beliau bukan lah ulama, da’i ataupun muballiqh Muhammadiyah,” tegas Maslina.
Hal senada disampaikan Komandan BPO KOKAM Tapanuli Tengah Khairunnas Panggabean menyatakan dengan tegas bahwa Muhammadiyah tidak kekurangan muballigh. Menurutnya sangat tidak pantas Shoal Ied di Muhammadiyah dijadikan panggung politik.
“Apalagi saat ini pak Syarfi Hutauruk sebagai mantan Walikota Sibolga yang disinyalir dengan dugaan polemik honorer di pemko sibolga. Semoga mereka yang menjadi bagian dalam polemik itu agar bersabar,” cetusnya.
Ketua Pemuda Muhammadiyah cabang Sibabangun, Imanul Pulungan menyatakan sependapat dengan Khairunnas.
Reporter : Jamaluddin