Penulis : Rizal Oloan Nasution
PABUAT boru dalam prosesi adat pernikahan Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) masih sesuatu yang unik.
Anak gadis yang dihantar ke jenjang pernikahan menuju rumah namborunya/suaminya masih sarat dengan edukasi bermuatan lokal.
Setelah akad nikah di rumah mempelai wanita dilanjutkan dengan mangalehen mangan (memberi makan terakhir) bagi si gadis.
Ayah dan ibu bergilir meyuapi anak dengan kasih sayang. Secara histori adat, hari itulah hari terakhir kedua orangtua memberi makan anak gadisnya.
Esok lusa putrinya telah hijrah ke tempat suaminya menempuh adat matobang (pela-minan).
Persis hari itu Jumat 7Juli 2023, terasa menyentak di sanubari H.M. Isnandar Nasution S. Sos yang menikahkan putri sulungnya dr. Nurul Hasanah Nasution dengan dr. M. Ihsan Dian Siregar di Jalan Baginda Raja Souturon Kota Padangsidimpuan.
Sebelumnya dalam prosesi sakral ijab kabul bertindak menjadi saksi nikah Walikota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution SH, MM.
Tradisi mengatar mempelai wanita dari rumah orangtua me-nuju rumah mempelai pria menjadi sesuatu yang sarat makna. Dahulu mempelai wanita menyenan-dungkan, terasa berat langkahnya meninggalkan kedua orangtua,meninggal- kan teman sebaya dan kenangan masa lulu.
Tidak jarang terjadi antara pengantin wanita dan teman akrabnya saling bercucur air mata, haru, sedih bercampur gembira. Pada ketika itu naposo bulung/pemuda saling bergotongroyong mengangkat barang bawaan pemberian orangtua. Semua sarat makna, simponi ceria juga menunggu di depan mata.
Pada resepsi pernikahan Sabtu 8 Juli 2023 di gedung Adam Malik/Nasional Kota Padangsidimpuan terlihat suasana meriah dan khidmad.
Terutama dengan terdengarnya alunan lagu bernafas Islam dan budaya Mandailing Gordang Sambilan.
Terlihat hadir pendiri Kota Padangsidimpuan Walikota dua periode Des. H. Zulkarnain Nasution MM, Bupati Paluta dua periode Drs H. Bachrum Harahap, sejumlah kadis,pejabat dan tokoh masyarakat kota Padangsidimpuan.