mimbarumum.co.id – Sengketa Pilkada Samosir semakin memanas. Selain saksi pemohon sengketa Pilkada Samosir atas nama Oskar Situmorang, saksi lainnya Rumondang Lumbansiantar juga akan dilaporkan ke pihak berwajib. Karena kesaksian mereka di sidang MK dinilai tidak benar.
Mantan anggota DPRD Samosir, Tulus Lumbantukkup yang namanya disebut-sebut melakukan pengancaman pada persidangan 25 Februari 2020 lalu, langsung kebakaran jenggot.
“Ini pencemaran nama baik saya dan keluarga,” sebutnya kepada mimbarumum.co.id, Selasa (2/3/2021) di Pangururan, setelah mendengar kesaksian Rumondang Lumbansiantar yang telah beredar di media sosial.
Ia menuturkan, tak pernah melakukan pengancaman kepada anak Rumondang Lumbansiantar seperti yang disebutkannya di persidangan Mahkamah Konstitusi. “Itu tidak benar,” imbuhnya.
Mantan legislatif itu juga melakukan klarifikasi, agar masyarakat Samosir tidak percaya begitu saja dengan hal yang disebutkan saksi pemohon paslon Rapidin-Juang di sengketa Pilkada Samosir.
Dia juga menekankan, peradilan di Mahkamah Konstitusi tentu memiliki kesakralan. “Apalagi sebelum bersaksi telah diambil sumpah, jadi harus berkata jujur,” kata dia.
Untuk diketahui, pada persidangan sengketa Pilkada Samosir di MK, Rumondang Lumbansiantar dalam kesaksiannya menyebutkan bahwa Tulus Lumbantukkup mengancam akan memenjarakan anaknya.
“Dia melakukan intimidasi dan pengancaman kepada anak saya, setelah mengetahui bahwa saya menjadi saksi pemohon,” ucapnya di peradilan.
Akibat kesaksiannya itu, Freddy Tulus Lumbantukkup yang tidak terima disebut melakukan pengancaman, merasa berkeberatan. “Kalau persoalan ini tidak saya laporkan ke pihak berwajib, saya dan keluarga merasa tidak nyaman,” tegas Tulus.
Namun dirinya belum merinci kapan akan melaporkan Rumondang Lumbansiantar ke pihak berwajib.
Editor : Siti Murni