mimbarumum.co.id – Lonjakan wisatawan muslim ke seluruh dunia mengalami kenaikan signifikan. Diperkirakan pada tahun 2026 mendatang, dana yang akan dikeluarkan wisatawan itu bicsa mencapai angka 300 miliar dolar AS.
“Kesempatan ini harus ditangkap sebagai peluang ekonomi bagi Indonesia khususnya di Provinsi Sumut untuk dapat segera berbenah, demi menarik minat wisatawan Muslim tersebut,” kata Ivan Iskandar Batubara selaku Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin).
Ia berbicara saat menjadi pemateri duskusi dalam Forum Group Discussion (FGD) KAHMI Sumut yang digelar di Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pemprov Sumut di Jalan SM Raja Medan, Selasa (19/11/19).
Katanya, wisata halal itu bukan lah wisata religi sehingga jangan dikait-kaitkan seolah wisata halal itu merusak budaya masyarakat. Menurutnya, yang dicari wisatawan Muslim itu hanyalah soal tersedianya makanan halal dan ketersediaan fasilitas untuk beribadah.
“Jadi berpikirnya harus jernih dan serius jika mau mengembangkan pariwisata,” tegasnya.
Baca Juga : Pariwisata Sumut Dipromosikan di Maroko
Ivan mengatakan, negara yang di luar dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) seperti Singapura, Thailand, Inggris, dan Jepang telah berhasil mengembangkan wisata halal di negara mereka. Hal ini menjadi sangat menarik, sebab negara yang mayoritas penduduknya non Muslim bisa menarik orang Muslim untuk berwisata ke negara mereka.
Untuk itu, di Danau Toba sendiri, menurut Ivan perlu ada upaya serius dan pengetahuan khusus tentang apa itu konsep wisata halal, agar masyarakat paham dan wisatawan Muslim nyaman berwisata disana.
Dalam FGD yang bertema “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Pariwasata” tersebut, Ivan Iskandar Batubara menyambut baik komitmen kepariwisataan Sumut yang ramah dan nyaman bagi semua golongan termasuk ramah kepada wisatawan Muslim.
Ia menilai FGD bernilai strategis di mana untuk meningkatkan jumlah wisatawan dan sekaligus ikut dalam pengembangan pariwisata Sumut.
“ KAHMI akan terus berupaya mengubah mindset warga masyarakat agar bisa mengelola wisata yang ramah terhadap wisatawan Muslim,” ucapnya. (zul)
