mimbarumum.co.id – Pernyataan pengamat politik Rocky Gerung, yang viral saat dirinya mengisi sebuah acara Seminar dan Konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) pada 29 Juli 2023 di Islamic Center, Kota Bekasi, hingga kini terus menuai pro dan kontra.Â
Dalam video yang beredar, Rocky mengkritisi kebijakan Jokowi membangun IKN (Ibukota Negara). Puncaknya, saat ia menyebut Jokowi seorang “Bajingan Tolol”.
Akibatnya, Rocky Gerung pun dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri oleh sejumlah relawan Jokowi karena dinilai telah melontarkan hinaan dan membuat fitnah serta narasi hoaks tentang Presiden Joko Widodo.
Namun, sebagian masyarakat juga ikut meapresiasi Rocky Gerung. Bahkan, tagar #SaveRockyGerung, kini banyak bermunculan di Media Sosial.
“Lanjutkan perjuangan bila esok saya dihabisi,” berikut salah satu isi tulisan yang banyak beredar di media sosial yang disertai adanya foto Rocky Gerung, serta #SaveRockyGerung.
Pun begitu, banyak juga masyarakat yang mengecam pernyataan Rocky Gerung yang dinilai menghina Presiden Republik Indonesia, Ir Joko Widodo.
Adalah, Ketua DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Binjai, Marsidi S.Pd, yang ikut mengecam pernyataan Rocky Gerung. Sebab menurutnya, dengan menghina Jokowi, sama halnya dengan menghina pemimpin negara.
“Kami pengurus DPD LDII Kota Binjai, mengecam pernyataan Rocky Gerung terhadap Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Kita ketahui kalau Pak Jokowi itu adalah pemimpin negara. Kami juga menilai seorang Rocky Gerung kami anggap telah melakukan penghinaan terhadap simbol negara,” ungkap Marsidi, saat dikonfirmasi awak media, Rabu (9/8).
Begitu pun, Marsidi juga mengakui bahwa sebagai negara demokratis, penyampaian pendapat merupakan kebebasan masyarakat.
“Namun hal ini bersifat provokatif dan dalam hal ini menghina presiden sebagai pemimpin negara. Hal ini tentunya dapat menghancurkan negara,” tegas Ketua DPD LDII Kota Binjai dengan nada kesal.
Oleh karena itu, lanjut Marsidi, alangkah baiknya bila dalam melakukan aspirasi harus menjunjung tinggi etika dan budaya kita sebagai masyarakat yang beradab.
“Untuk itu, kami dari semua pengurus DPD LDII Kota Binjai, mengecam keras Rocky Gerung dan berharap kepada aparat penegak hukum agar segera memproses tindakan tersebut yang kami nilai melanggar hukum,” demikian ungkap Marsidi diakhir ucapannya.
Diketahui, pengamat politik, Rocky Gerung, kini tengah menjadi sorotan. Pria asal Manado, Sulawesi Utara tersebut dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh DPP PDIP dan sejumlah relawan Jokowi karena dinilai telah melontarkan hinaan dan membuat fitnah serta narasi hoaks tentang Presiden Joko Widodo, saat mengisi sebuah acara Seminar dan Konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) pada 29 Juli 2023 di Islamic Center, Kota Bekasi.
Dalam video yang diunggah pada kanal YouTube Anti-Oligarki, Rocky Gerung menyampaikan pidatonya di hadapan para buruh tentang beberapa hal.
Salah satu hal yang membuat nama Rocky Gerung disorot adalah karena dia dianggap telah melontarkan kata-kata yang menghina Presiden Jokowi, seperti menyebut Jokowi seorang “Bajingan Tolol”.
Pasca dilaporkan, Rocky Gerung pun menyampaikan permohonan maaf usai ucapan yang diduga menghina Presiden Joko Widodo membuat gaduh hingga dirinya dipolisikan.
Meski begitu, Rocky Gerung juga mengaku tidak akan berhenti untuk mengkritik.
Reporter : Burhan S