Gunungsitoli, Mimbar – Pemegang otoritas tertinggi di Kabupaten Nias mengakui palayanan kesehatan di daerahnya masih belum optimal. Menurutnya, ketersediaan dana dan tenaga ahli menjadi faktor utama yang memengaruhi.
“Ketersediaan sumber daya kesehatan, baik tenaga, dana dan kesehatan masih terbatas. Masih terdapat 5 Puskesmas yang tidak memiliki dokter. Selain itu, 60 persen tenaga kesehatan lainnya seperti analis gizi, sanitarian, dan tenaga farmasi juga tidak tersedia,” ucap Bupati Nias, Drs. Sokhiatulo Laoli, MM, belum lama ini.
Pejabat itu menyampaikan persoalan itu ketika menerima kunjungan Direktur Jendral Pelayanan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, dr Bambang Wibowo, Sp.OG.(K) MARS di Rumah Sakit Umum Gunungsitoli, Minggu lalu.
Bupati juga memaparkan tentang kebutuhan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungsitoli yang masih membutuhkan beberapa dokter spesialis, terlebih lebih pasca ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan se-Kepulauan Nias
Pada bagian lain, bupati menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di daerahnya,
“Pemkab Nias berkomitmen memenuhi akreditas baik RSUD maupun Puskesmas. Khusus RSUD Gunungsitoli telah dilakukan survei versi 2012 oleh komite akreditas rumah sakit (KARS) pada 2017, dan hasilnya Paripurna (Bintang 5),” paparnya. (sam)