mimbarumum.co.id – Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Kota Medan Topan Obaja Putra Ginting mengungkapkan banjir di Kota Medan disebabkan oleh curah hujan tinggi, drainase belum maksimal dan sampah masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Kadis PU kepada wartawan via WhatsApp, Selasa (1/3/2022). Ia pun mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.
“Kembali mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak membuang sampah ke saluran drainase dan sungai serta mari kita bersama-sama merawatnya,” kata Topan Ginting.
Setelah merima laporan Joko Yulianto pihak BMKG Medan, Topan menerangkan, bahwa dijelaskan curah hujan di Kota Medan mulai 21 Februari sampai 28 Februari 2022 bervariasi mulai 2-146 MM, dengan intensitas sedang sampai tinggi dan terjadi secara terus menerus rata-rata di atas 3 jam, diprediksi akan terus berlanjut sampai 5 Maret 2022.
Dirinya juga menyampaikan, berdasarkan hasil komunikasi dengan pejabat yang berwenang di daerah Pancur Batu, Sibolangit curah hujan juga terus terjadi dengan intensitas sedang sampai dengan tinggi mulai dari beberapa hari yang lalu.
Mantan Camat Medan Tuntungan ini menuturkan, pemantauan langsung di lapangan oleh petugas Dinas PU Kota Medan, 11 sungai dan anak sungai yang ada di Kota medan mengalami kenaikan yang signifikan.
Lebih lanjut, tutur Ginting, sehingga meyebabkan aliran air dari saluran sekunder dan tersier menjadi terhambat dan menyebabkan genangan di beberapa wilayah serta beberapa lokasi juga terjadi luapan air dari sungai akibatnya sungai tidak lagi mampu menampung debit air.
Orang nomor satu di Dinas PU ini pun mengklaim terjadinya banjir disebabkan drainase yang belum berfungsi maksimal, serta sampah yang menyumbat saluran air.
“Perbaikan sistem drainase yang sedang di lakukan oleh Dinas PU Kota Medan masih terus dalam pengerjaan sehingga belum menunjukkan hasil yang maksimal, selain sedimentasi dan kondisi sampah yang menyebabkan sumbatan dibeberapa saluran drainase juga menyebabkan genangan, banjir di sejumlah wilayah,” tandasnya.
Reporter : Jepri Zebua