Jumat, Juli 5, 2024

Komnas PA Sumut Memperkenalkan Pendidikan Seks Sejak Dini Di Pertemuan Orang Tua Murid Dengan Guru

Baca Juga

mimbarumum.co.id – Untuk menjaga dan melindungi anak Indonesia sekaligus memberitahu pengetahuan mengenai kekerasan seksual terhadap anak, Muniruddin Ritonga, SHI MAg selaku Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Provinsi Sumatra Utara memaparkan tentang pendidikan seks sejak dini.

Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber di kegiatan Pertemuan Orang Tua Murid dan Guru (POMG) di Islamic Center Ali Bin Abu Thalib, Deli Serdang pada Sabtu (15/10/22).

Ia mengatakan di kegiatan tersebut, orang tua harus selalu memonitori menstruasi bagi yang mempunyai anak gadis. Sedangkan dalam melindungi seorang anak jangan dilihat dari gendernya saja. Melindungi anak laki-laki dan perempuan frekuensinya harus disamakan.

Kemudian pria yang akrab disapa Munir itu menyebutkan, anak mempunyai hak atas hukum. Tidak ada namanya proses pemeriksaan terhadap anak di pengadilan, yang ada itu hanya proses wawancara.

“Waktu hakim ingin memutuskan perkara pidana anak dia gak boleh pakai toga. Kalau anak kita berhadapan dengan hukum, maka sampaikan kepada PHnya digunakan UU Perlindungan Anak,” tuturnya.

Selain itu, Munir mengungkapkan ketika orang tua ingin memukul anaknya karena bandel atau dengan alasan untuk mendidik anak, maka harus disertai dengan doa.

“Memukul anak boleh tapi jangan kepanjangan. Apalagi ada hukum agamanya. Dan untuk menghukum anak harus disertai doa, bukan hanya menghajarnya saja,” sebutnya.

“Pergeseran nilai harus diwaspadai. Jangan pernah membuat situasi anak menjadi takut dari orang tua, buat anak itu jadi segan untuk kita agar menghargai kita,” imbuhnya.

Lalu, Munir menyebutkan bahwa dalam hal melindungi anak itu merupakan tanggung jawab orang tua, masyarakat, negara, dan anaknya itu sendiri.

“Orang tua harus bekerja sama untuk merawat dan membantu perkembangan anak dan masyarakat harus memiliki peran untuk membimbing si anak,” ucapnya.

Lalu pria yang memiliki dua orang anak itu mengungkapkan, narkoba menjadi ancaman yang paling utama dalam kehidupan anak-anak di Indonesia.

“Narkoba menjadi ancaman pertama terhadap anak disusul predator anak yang berkeliaran dimana-mana dan predatornya itu berasal dari orang terdekat,” sebutnya.

“Tidak ada lagi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak. Di rumah yang banyak terjadi kasus kejahatan seksual,” tambahnya.

Munir juga menyebutkan, anak-anak cenderung nakal karena selalu mengucapkan kata makian dan hal-hal negatif sejenisnya.

Lalu, seorang anak menurut Munir itu sangat membutuhkan hal kerohaniannya, sedangkan orang tua mereka hanya memikirkan tentang pendidikan dan masa depan anaknya saja.

“Jangan heran disuatu saat seorang anak itu tubuhnya kita miliki tapi pemikirannya milik orang lain, dan jangan salah juga sebab banyak anak yang kurang mendengarkan orang tuanya karena kebutuhan rohani tidak tersalurkan dengan baik,” ucapnya.

Lalu, Munir mengatakan bahwa tugas utama guru adalah bagaimana seorang peserta didiknya itu menjadi cinta terhadap pelajaran yang diajarkan di kelasnya.

“Tugas utama guru adalah bagaimana caranya merangsanag anak didik tersebut untuk menjadi mencintai pelajaran. Dan anak haruslah jujur dan bertanggung jawab dalam rangka dunia pekerjaan,” katanya.

Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam tersebut sukses dilaksanakan. Tidak lupa juga sebelum kegiatan itu dimulai, peserta didik menampilkan sebuah karyanya di depan forum (orang tua mereka) yang hadir.

Kegiatan POMG ini akan terus rutin dilakukan pihak sekolah, agar orang tua peserta didik bisa mengetahui langsung perkembangan dan pencapaian peserta didik selama proses belajar.

Reporter: Zaim Dzaky

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kepala BPMP Sumut Apresiasi Festival Kurikulum Merdeka 2024 Berjalan Sukses

mimbarumum.co.id - Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (BPMP Sumut) sebagai UPT Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi...

Baca Artikel lainya