mimbarumum.co.id – Duhulu, tatkala mendengar kata Terminal Amplas maka yang muncul dibenak kita adalah banyaknya preman, banyak pemerasan, semrawut dan kumuh. Itu makanya tak heran, banyak yang menghindar masuk ke dalam terminal itu bahkan ada yang merasa kawasan itu menjadi momok perjalanan.
Tapi sekarang, Terminal Amplas tak lagi menakutkan. Semua preman, pemeras, pencopet enggan melancarkan aksinya. Jumlah personel di Polsek Patumbak yang masih terbilang minim, ternyata mampu menjangkau dan mengawasi terminal yang berada di wilayah hukumnya itu.
“Itu dulu. Memang dulu Terminal Amplas ini jadi momok menakutkan bagi warga pendatang bahkan warga Medan sendiri. Tapi sejak 10 bulan saya jabat Kapolsek Patumbak, perlahan aksi premanisme hilang,” ujar Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar saat Ngobras bersama Wartawan Unit Polrestabes Medan, Kamis (28/3/2019) sore.
Tentu untuk menghalau itu semua, Ginanjar tidak bisa berbuat banyak dengan keterbatasan jumlah personelnya. Namun bagaimana caranya wilayah hukumnya menjadi aman dan kondusif.
“Jumlah personel kita memang minim. Tapi dengan patroli rutin, mendirikan pos polisi di fly over Amplas mudah-mudahan bisa teratasi. Saya juga sering patroli naik motor,” ungkap Ginanjar lagi.
Soal Program 1092 Kapolrestabes Medan, Ginanjar mengatakan tidak jauh beda dengan polsek-polsek lainnya.
“Program 1092 sangat baik. Bisa lebih dekat ke masyarakat. Saya kira kegiatan 1092 kami enggak jauh beda dengan polsek lainnya,” tutur Ginanjar. (dd)
