Rabu, Juli 3, 2024

Ketum PB PASU Isi Acara Follow Up Sekolah Politik PK IMM Ekbis UMSU

Baca Juga

mimbarumum.co.id – Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Perkumpulan Advokat Sumatera Utara (PB PASU) Eka Putra Zakran, SH MH (Epza) menjadi pembicara pada kegiatan Follow Up Sekolah Politik Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Ekbis) UMSU, Selasa (24/5/202), di gedung Ekbis UMSU Lantai 2, Ruang 212 Jl. Kapt. Muchtar Basri Medan.

Romi Suhendra, Ketua Panitia Pelaksana yang juga merupakan Ketua Bidang Hikmah, Politik dan Kebijakan Publik PK IMM Fakultas Ekbis UMSU, mengucapkan terima kasih atas kesediaan Epza didampingi Chairul Anwar Lubis, Bendum PB PASU dalam mengisi kegiatan follow up Sekolah Politik Milenial PK IMM Ekbis tersebut.

“Terima kasih atas kesediaan abangda Epza untuk mengisi acara follow up sekolah politik PK IMM Ekbis UMSU. Kegiatan hari ini adalah lanjutan dari sekolah politik sebelumnya, pada tahun lalu abangda Epza juga telah mengisi acara yang sama, hanya saja kalau yang dulu topiknya tentang partisipasi politik milenial, sedangkan hari ini adalah seni retorika milenial,” ujar Romi.

Di hadapan puluhan peserta, Epza menyampaikan, retorika memegang peranan penting dalam kegiatan berbicara. Hal ini sudah lama disadari di belahan bumi bagian barat.

Berdasarkan peninggalan tertulis bangsa Yunani ternyata masalah retorika sudah dikenal sejak abad ke-5 sebelum Masehi, bahkan studi retorika telah mempengaruhi perkembangan kebudayaan Eropa dari zaman ke zaman sampai pada abad ke-7 Masehi.

Retorika sebagai “ilmu bicara” sebenarnya diperlukan oleh setiap orang. Menyadari akan pentingnya manfaat retorika dalam keterampilan berbahasa, maka retorika dimasukkan ke dalam Kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) pada tahun ajaran 1994/1995 sampai dengan sekarang.

Secara bahasa retorika berasal dari bahasa Inggris “rhetoric” dan bersumber dari perkataan Latin “rhetorica” yang berarti ilmu bicara. Retorika sebagai suatu ilmu memiliki sifat-sifat rasional, empiris, umum, dan akumulatif (Haryono dalam Susanto, 1988:73-74).

Lebih jauh Epza menjelaskan, yang dimaksud Rasional di sini, yaitu suatu hal yang disampaikan pembicara harus sistematis, berurutan dan masuk akal. Sedangkan Empiris, yaitu menyajikan fakta-fakta yang dapat dirasakan panca indera. Semebtara umum adalah kebenaran yang tidak bersifat rahasia, sehingga bisa diketahui oleh khalayak ramai dan Akumulatif adalah perkembangan dari ilmu yang sudah ada sebelumnya. Hal mana bahwa ilmu itu terus dikembangkan dan disempurnakan sebaik mungkin.

Retorika atau public speaking adalah suatu komunikasi tempat komunikator berhadapan langsung dengan publik. Retorika mempunyai tujuan untuk mempengaruhi audiens serta retorika adalah suatu bentuk komunikasi langsung dengan massa.

Masih menurut Epza, tokoh-tokoh retorika, diantaranya Socrates, Plato, dan Aristoteles. Selanjutnya, berkembang menjadi suatu ilmu pengetahuan dan yang dianggap sebagai guru pertama dalam ilmu Retorika adalah Georgias (480–370 SM).

Selesai paparan, Rinda selaku moderator memberi kesempatan kepada masing-masing peserta untuk memberikan tanggapan. Pada bagian ahir, acara sekolah politik tersebut ditutup dengan sesi poto bersama.

Reporter : R/ Jafar Sidik

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Polrestabes Medan Tangkap Pemain Judi Online Gunakan Mesin E- Parking dan Konvensional Togel

mimbarumum.co.id - Satreskrim Polrestabes Medan, mengungkap sejumlah kasus perjudian baik online maupun konvensional dalam sepekan terakhir. Terdapat 6 tersangka...

Baca Artikel lainya