mimbarumum.co.id – Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Provinsi Sumatera Utara, dr Tuahman Franciscus Purba mendesak Gubernur, Edy Rahmayadi agar memeriksa dan mencopot Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) Safruddin dari jabatannya. Karena dinilai tidak becus, ceroboh dan tidak teliti dalam menginput nama seorang pejabat eselon yang sudah meninggal untuk dilantik.
“Kepala BKD Sumut tidak becus, ceroboh dalam bekerja. Periksa dan non-job kan dia, karena telah memasukkan orang yang sudah gentayangan (meninggal dunia,red) untuk dilantik sebagai pejabat eselon di lingkungan Pemprovsu,” cetus Ketua Fraksi Partai NasDem Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut), dr Tuahman Franciscus Purba, kepada wartawan di ruang kerjanya gedung dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Jumat (24/2/2023).
Hal ini dikatakan Tuahman Purba merespon Gubsu Edy Rahmayadi melantik 911 pejabat eselon III dan IV lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, Selasa (21/2/2023) lalu yang diketahui satu diantara pejabat yang dilantik sudah meninggal tiga tahun lalu.
Menurut sumber, pejabat yang dilantik adalah Edison Hutasoit ST sebagai Kepala Sumber Daya Air dan Cipta Karya UPTD Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tarutung Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provsu. Diketahui, Edison meninggal dunia 3 tahun lalu saat menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) Sumber Daya Air (SDA) Cipta Karya Gunung Sitoli.
Tuahman mengungkapkan, sehari sebelum pelantikan pejabat eselon tersebut, dirinya bertemu dengan Kepala BKD Sumut Safruddin sembari menanyakan prihal pelantikan.
“Saat saya tanyakan prihal pelantikan, Safruddin menjawab dengan yakin bahwa pihaknya memiliki tim khusus yang bekerja untuk menseleksi. Nah, ini sudah kejadian, seperti ini kah kinerja tim khusus yang dimiliki BKD Sumut, sampai memasukkan nama orang yang sudah meninggal untuk dilantik sebagai pejabat? Lucu dan miris melihatnya. Ini sama saja sudah mempermalukan Gubsu Edy Rahmayadi,” ketus Tuahman.
“Akibat kinerja tim khusus yang tidak becus itulah, yang gentayangan pun dimasukkan. Ini menunjukkan BKD Sumut tidak hati-hati dan ceroboh meng-input nama tanpa mengkroscek kembali. Bagaimana Sumut Bermartabat jika hal sepele seperti ini terjadi,” cetusnya.
Maka dari itu, lanjut Tuahman, Fraksi Partai NasDem DPRD Sumut meminta untuk diperiksa lebih detail, cermat dan berulang-ulang, selain mencocokkan identitas, alamat maupun fisik terhadap orang yang akan dilantik.
“Evaluasi dan copot Kepala BKD Sumut dan kedepan jangan lagi terjadi seperti ini. memalukan sekali,” tandasnya.
Reporter : Jamaluddin