Jumat, Juli 5, 2024

Ketua DPD PDI-P Sumatera Utara Rapidin Simbolon: Sedetikpun, Tak Kutinggalkan Samosir

Baca Juga

mimbarumum.co.id – Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara gerah dengan kondisi pemerintahan di Kabupaten Samosir yang selalu didominasi intervensi pihak luar.

Ia dengan tegas mengatakan, agar semua stakeholder di daerah yang penuh potensi ini, berani menggaungkan kebenaran. “Rekan rekan jurnalis, harus berani menuliskan situasi yang menjadi fakta sekarang ini,” ujar mantan Bupati Samosir itu, ketika menggelar Open House di kediamannya, Jalan Putri Lopian, Pangururan.

Seusai menyampaikan pidatonya yang “menggelar” di hadapan ribuan warga Samosir dan kader PDIP se Sumatera Utara, sejumlah jurnalis kembali melaku wawancara.

Saat menyampaikan sambutannya, Rapidin Simbolon tak sungkan sungkan menyampaikan fakta yang terjadi selama hampu 2 tahun jalannya pemerintahan Vandiko – Martua menakhodai Kabupaten Samosir.

“Jangan seperti di Samosir ini, anaknya yang Bupati, tapi bapaknya yang mengatur,” tegasnya serius disambut sorak “merdeka” para warga yang memadati Open House Ketua DPD PDI-P Sumatera Utara.

Ia juga mengimbau masyarakat Samosir, agar tidak menjadikan “uang” sebagai dewa, sehingga tidak mampu menjadi masyarakat yang “merdeka” seutuhnya.

“Agar pembangunan Kabupaten Samosir ini berjalan optimal, masyarakat harus merdeka, jangan terkungkung oleh kekuasaan uang semata,” imbuhnya sembari mengapresiasi jurnalis yang berani menuliskan fakta terkini, kondisi pemerintahan Samosir.

Selanjutnya ia mengungkapkan, dirinya tak akan meninggalkan perjalanan program pembangunan Kabupaten Samosir, walau sedetikpun. “Sedetikpun tak kutinggalkan Samosir ini,” kata dia.

Ketika ditanya, terkait perkembangan pembangunan yang berjalan di kepemimpinan Vandiko – Martua, Rapidin Simbolon menjelaskan, tidak ada upaya pemerintah daerah melobi sumber dana dari Pemerintah Pusat.

“Yang sedang berjalan sekarang, seperti proyek Jembatan Tano Ponggol, Waterfront City Pangururan dan Penataan Tele, masih atas upaya kita (Rapidin – Juang: red) ketika menjabat Bupati dan Wakil Bupati,” bebernya.

Salah satu hal yang paling signifikan dikatakan Rapidin adalah keberadaan Ober Gultom yang notabene ayahanda Bupati Vandiko Timotius Gultom.

“Ini harus ditulis ya, Ober Gultom itu yang menciptakan kerusakan mental di daerah ini,” ujar dia tegas sambil merinci perilakunya yang sudah melampaui batas etika adat Batak.

Dikatakan Rapidin, diberbagai grup Whatsapp Ober Gultom berani menyampaikan perkataan perkataan yang tidak sopan. “Sudah menyalahi nilai nilai Habatakon (kultur Batak: red), dia itu berkata kotor, tak pantas sebagai orangtua,” imbuhnya.

Dia juga menyampaikan keprihatinannya, atas segala bentuk intervensi yang terjadi, hingga mengganggu percepatan program pembangunan daerah yang didambakan masyarakat Samosir.

“Mari kita bersama mengawal pembangunan daerah sesuai profesi masing-masing, benar katakan benar salah katakan salah,” tugasnya.

Maka dengan saling mengkritisi secara positif, kata Rapidin, pembangunan akan berjalan optimal. “Sesuai cita-cita masyarakat menuju kesejahteraan yang sungguh sungguh,” jelas suami Ketua DPRD Samosir Sorta Ertaty Siahaan itu.

Reporter : Robin Nainggolan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kepala BPMP Sumut Apresiasi Festival Kurikulum Merdeka 2024 Berjalan Sukses

mimbarumum.co.id - Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (BPMP Sumut) sebagai UPT Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi...

Baca Artikel lainya