mimbarumum.co.id – Kepala Inspektorat Kota Medan Sulaiman enggan memberi tanggapan kasus Kepala BKDPSDM Zain Noval dan istri Noval, Ummi Wahyuni yang merupakan Kabag Hakda yang telah dinonaktifkan Wali Kota Medan atas kabar dugaan kasus pungutan liar jual beli jabatan.
“Oh bentar ya, saya lagi salat,” jawab Kepala Inspektorat Medan, kemarin, yang kemudian selang berjam-jam tidak mengangkat panggilan seluler Mimbar Umum yang kemudian terkonfirmasi lewat WhatsApp namun hanya dibaca tampak pesan tercentrang biru.
Berikut pertanyaan konfirmasi yang dilayangkan kepada Kepala Inspektorat Kota Medan yang bertanggungjawab atas hasil proses pemeriksaan terhadap Noval dan Ummi.
Terkait perkembangan kasus dugaan gratifikasi/pungli yang melibatkan Noval selaku Kepala BKD dan Ummi selaku Kabag Hakda, sudah sejauh mana progres pemeriksaannya?
Apakah kasus tersebut sangat berat dalam penanganannya?
Kapan batas waktu pemeriksaan apakah ada tenggat waktunya, untuk merahabilitasi nama kedua pejabat tersebut jika dinyatakan tidak bersalah dan jika terbukti apa selanjutnya dialihkan penangan kasus ke penegak hukum?
Sekadar diketahui, pada Senin (25/4) Mimbar Umum kembali mengkonfirmais via seluler namun Kepala Inspektorat juga tidak merespon panggilan telepon.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Medan Rajuddin Sagala menyampaikan, pihak Inspektorat Kota Medan semestinya memberikan informasi seluas-luasnya kepada wartawan yang menginginkan keterangan untuk dipublikasikan kepada masyarakat.
“Zaman saat ini tidak perlu lagi yang ditutup-tutupi. Apalagi, di UU No. 14 Tahun 2008 tentang Informasi Keterbukaan sudah jelas diatur. Jadi, jangan sampai para pejabat melanggar UU tersebut,” tegas Pimpinan DPRD Medan.
Reporter : Jepri Zebua