mimbarumum.co.id – Masih dalam peringatan hari anak nasional Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) mengajak mengakhiri segala bentuk kekerasan terhadap anak atau Ending Violence Againts Children (EVAC), karena masih ada dan meresahkan.
Dari data yang ada, kekerasan pada anak masih terjadi. Baik dari kalangan anak-anak sendiri hingga oleh kalangan dewasa.
Tujuan dari program ini menurut k
Koordinator Program PKPA Ayu Lestari, adalah untuk memperkuat sistem perlindungan anak melalui
pendekatan partisipasi anak dalam berbagai inisiatif dan kolaboratif yang dipimpin oleh anak sendiri.
Kegiatan ini juga dikaitkan dengan perayaan kemerdekaan ke 77 Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang.
“Untuk itu PKPA menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan. Satu diantaranya berupa talkshow exchange learning policy yang bertujuan mengurai masalah dan berdiskusi bersama stakeholder terkait sejauh mana peraturan dan kebijakan pemerintah melindungi anak,” jelasnya.
Pada talkshow itu terlihat berbagai sesi terutama terkait kebijakan, lembaga dan manfaat yang dirasakan oleh komunitas anak saat mengikuti kegiatan yang mereka anggap aman.
Selain berbagai kreativitas anak dan remaja, kehadiran Malvern seorang anak dengan biola mautnya tak kalah seru untuk menyampaikan pesan akhiri kekerasan terhadap anak kepada tamu PKPA saat itu.
Diantaranya ada Dinas P3APM Kota Medan, Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, Dinas P3A Provinsi Sumatera Utara, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, UPTD P2TP2A Provinsi Sumatera Utara,Dinas Sosial Kota Medan dan dinas-dinas dan lembaga terkait penanganan dan pembuat kebijakan untuk anak di Medan dan Sumatera Utara umumnya.
Pada kesempatan talkshow, banyak hal dan pesan yang mencuat. Seperti masih terjadinya dominasi dewasa terhadap anak dan kekerasan terhadap anak, termasuk di kalangan sekolah.
“Fakta kekerasan itu masih ada dan masih terjadi mulai dari rumah, lingkungan sampai disekolah-sekolah,” ungkap Muhammad Mitra Lubis aktivis perlindungan anak yang menjadi pembicara siang itu.
“Untuk mereduksinya, semua pihak harus ambil bagian dan peduli. Bukan hanya pemerintah saja. Bahkan si anak pun harus diajarkan aktif untuk bisa terhindar dari kekerasan yang mengancamnya,” pungkas Mitra kepada MimbarUmum.
Reporter : Rizanul Arifin
