Katanya Mau Benahi Jalan kami, Mana….?

Berita Terkait

Deliserdang, (Mimbar) – Akses jalan mulai dari Desa Tuntungan hingga Desa Sukamakmur Kecamatan Kutalimbaru mencapai rekor tak pernah mulus sepanjang waktu. Kondisi beberapa tahun belakangan ini bahkan semakin memprihatinkan.

Pada saat musim hujan datang, lubang-lubang besar di badan jalan bagaikan kolam mini yang penuh dengan air dan lumpur. Sementara jika musim panas, selain jalan yang bergelombang juga terlihat batu-batu bekas pondasi dan aspal jalan berserakan. Abu tebal juga bertebaran ketika ada kenderaan yang melintas.

Kondisi jalan yang sudah sangat memprihatinkan sepanjang tahun itu diharapkan mendapat perhatian serius dari pemerintah setempat. Setidaknya Camat Kutalimbaru, Darwis M Sianipar segera melaporkan kondisi jalan di wilayahnya itu kepada Pemkab Deliserdang.

“Masalah ini terkesan luput dari pantauan dan tanggungjawab Pemerintah Kabupaten Deliserdang. Masyarakat juga sudah lelah menanti dan menagih janji-janji anggota dewan saat berkampanye lalu,” ucap Martin Surbakti, salah seorang tokoh masyarakat Kutalimbaru, Kamis (2/3) di kantor camat setempat.

- Advertisement -

Dia mengkritik dan menagih janji sejumlah anggota dewan yang pernah berjanji jika berhasil duduk di kursi dewan hal pertama yang akan dibenahi adalah akses jalan di wilayah itu.

“Jadi mana janji manismu anggota dewan yang terhormat? Mana angin surga yang kau hembuskan sewaktu kampanye dulu yang membuat hati masyarakat Kutalimbaru terluka,” tanya Surbakti.

Kondisi jalan terparah berada di area Jalan Kutalimbaru, Pasar X, Namo Mirik dan Suka Makmur. Tak hanya sulit dilalui kendaraan roda empat bahkan pengendara sepedamotor pun sulit dan harus ekstra hati-hati ketika melintas di kawasan itu.

Sejumlah sopir angkutan pedesaan juga mengeluhkan badan jalan yang sangat rusak. Kondisi jalan yang bagai kubangan kerbau itu menyulitkan para awak angkutan dalam melayani penumpang.

Kerusakan jalan itu ditengarai juga telah mengganggu proses belajar mengajar di sekolah-sekolah. Banyak pelajar disebut-sebut enggan berangkat ke sekolah karena buruknya jalur transportasi. Demikian pula sejumlah guru juga ditengarai sering tidak menjalankan tugasnya.

“Kerusakan jalan sudah bertahun-tahun ini berdampak pada laju pertumbuhan ekonomi masyarakat dan mengganggu iklim investasi dari luar,” kata Surbakti lagi. (B18)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
spot_img

Berita Pilihan

Temui Anggota DPRD Deliserdang, FKPPN Sumut Desak Sub Holding Supportingco Bayar Uang Beras dan Jubelium Pensiunan

mimbarumum.co.id - Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Forum Komunikasi Purnakarya Perkebunan Nusantara (FKPPN) Sumatera Utara, yang memiliki legalitas hukum...