Medan, Mimbar – Soal foto pasangan pengantin bersama helikopter ternyata terus berbuntut panjang. Aparat kepolisian pun dibuat gerah, sampai-sampai pimpinan tertingginya di Sumatera Utara pun harus bicara ke media.
Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw, baru-baru ini mengakui bahwa helikopter milik Polda Sumut itu telah digunakan untuk keperluan pernikahan sepasang warga sipil di Kota Pematangsiantar.
Pernyataan ini membantah pernyataan sebelumnya yang disampaikan melalui Kabid Humas, Kombes Pol Rina Sari Ginting yang menyebutkan pesawat heli milik Polri yang terparkir di Lapangan H. Adam Malik, Kota Pematangsiantar itu bukan dikhususkan untuk kepentingan prosesi pasangan pengantin.
“Saya katakan ini unprocedure ya,” ungkap Paulus yang mengaku baru mendapatkan informasi lengkap perihal ini setelah dilakukan rapat tim dengan jajaran para Pejabat Utama (PJU) Polda Sumut dan melakukan klarifikasi dengan Pilot yang menerbangkan Helikopter tersebut.
Penggunaan Helikopter oleh warga sipil yang dimaksud memang benar. Jadi, laporannya hari Minggu lalu sekitar pukul 10.00 Wib, ada Heli yang digunakan ke Pematang Siantar dalam rangka membantu prosesi pernikahan itu.
Kesalahan prosedur tersebut, katanya merupakan tanggung jawab Pilot yang menerbangkan Helikopter tersebut, sehingga Polda Sumut menyerahkan sepenuhnya kasus ini pada Baharkam Mabes Polri.
Ini statusnya adalah BKO. Jadi kami harus lapor dan menyerahkannya kepada Ankumnya (Atasan yang Menghukumnya). Kecuali ada perintah dan petunjuk lebih lanjut, baru kami lakukan penyidikan,”ungkap Jenderal bintang dua itu.
Ia membantah keras adanya isu yang mengatakan pasangan pengantin Vinzant Satria Widia Utama dan Sartika Ayu Ningsih Simartuhar punya hubungan keluarga dengan pejabat Polda Sumut.
Katanya, mungkin keluarga pengantin membangun hubungan secara personal saja dengan berbagai pihak.
Saya hanya mau menegaskan itu. Apakah ada dugaan keluarga Kepolisian, saya nyatakan tidak,”kata orang nomor satu di Mapolda Sumut.
Lalu, apakah nanti keluarga pengantin itu akan ikut diproses, mantan Kapolda Papua ini menyebutkan kepada awak media, kami masih menunggu arahan dari Baharkam Mabes Polri. (Afm)
