Kamtibmas Prioritas, Mendengar dan Terbuka Ciri Khas Presisi Polri

Berita Terkait

Oleh : Jafar Sidik

mimbarumum.co.id – Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) merupakan sipil yang dipersenjatai oleh negara, bertugas menjaga dan menciptakan keamanan serta ketertiban di masyarakat (Kamtibmas). Karena menyentuh langsung dengan masyarakat, anggota kepolisian pun dituntut lebih mengedepankan sikap humanis.

Di bawah kepemimpinan Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, anggota kepolisian dituntut untuk menyamakan persepsi dan mengembalikan marwah Polri, terutama dalam memberikan perlindungan, pelayanan dan pengayoman serta menegakkan hukum di tengah masyarakat.

Pelaksanaan tugas yang tidak profesional dapat menyebabkan tercorengnya citra Polri, Kepercayaan masyarakat kepada intitusi korps Bhayangkara ini pun bisa tergerus.

Apalagi di era digital saat ini, masyarakat dapat mengetahui segala berita dengan cepat melalui media sosial dan langsung dapat memberikan penilaian kinerja anggota Polri tersebut: positif atau negatif.

Menyapa Masyarakat

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo senantiasa mengingatkan personilnya untuk selalu mengedepankan prinsip-prinsip humanis dalam menjaga dan menciptakan ketertiban di masyarakat. Orang nomor satu di POLRI mempersilahkan kepada kepolisian daerah dan jajaran untuk melaksanakan program yang menyentuh langsung ke masyarakat. Sebab, inilah ciri khas POLRI yang presisi: Mendengar dan Terbuka.

Di Polda Sumatera Utara, program ‘Subuh Menyapa’ disambut oleh masyarakat Sumatera Utara. Terlihat, dari program ini terbukti kalau polisi tak hanya melayani dan melindungi, tapi benar-benar hadir bahkan dalam peningkatan sisi religius masyarakat.

‘Subuh Menyapa’ yang selalu dirangkai dengan penyampaian pesan-pesan kamtibmas dinilai sangat berhasil untuk meningkatkan ketertiban dan ketenteraman masyarakat. Masyarakat juga merasa tercerahkan dan diperhatikan, terutama untuk menjaga keamanan lingkungan masing-masing.

Tak melulu pimpinan Polri, di masjid-masjid yang ada di Kota Medan, misalnya, personel Bhabinkamtibmas terlihat selalu hadir dalam Sholat Subuh berjamaah di sejumlah masjid yang menjadi wilayah tugasnya. Bahkan, ada petugas Bhabinkamtibmas yang secara aktif mengajak warga agar tak absen Subuh berjamaah di masjid.

Kegiatan sholat Subuh berjamaah ini semata-mata untuk ibadah dan mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Ini merupakan salah satu program Polri untuk memakmurkan masjid. Program ini terbutki dapat membangun kedekatan dengan masyarakat.

“Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Bapak Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto, yang menggagas gerakan program Subuh Berjamaah di masjid. Saya berharap program ini dapat memotivasi masyarakat secara luas untuk melaksanakan sholat Subuh berjamaah di masjid.” Begitu pengakuan dari seorang Ustad di Kota Medan, Muhammad Lukman Hakim Hasibuan. Lukman menyatakan, apa yang dilakukan Polda Sumut ini sesuatu yang luar biasa dan harus diapresiasi.

Apresiasi pun dilontarkan Pengamat Kepolisian di Sumatera Utara, Zulkifli Tanjung. Ia menilai, program ‘Subuh Menyapa’ yang dilakukan oleh jajaran Kepolisian Sumatera Utara menghasilkan banyak hal positif bagi masyarakat, terutama dampak bagi keamanan.

Sebab, bisa dipastikan warga masyarakat di sekitar mesjid-mesjid yang disambangi polisi akan merasa lebih aman dan nyaman ketika mereka meninggalkan rumah untuk sholat berjamaah di Mesjid.

“Jadi dampaknya bagi rasa keamanan masyarakat, karena bisa dipastikan warga sekitar mesjid akan lebih merasa aman atas kehadiran polisi yang ikut sholat subuh di mesjid,” ujarnya.

Pendekatan Sosioligis

Cara lain yang dilakukan kepolisian dalam menyapa masyarakat adalah dengan pendekatan sosiologis. Salah satu contohnya dengan program ‘Siap Peduli’. Di Polsek Kotarih, Polres Serdangbedagai, program ini sudah berjalan dengan baik dan disambut hangat masyarakat setempat.

Dalam program ini, polisi memberikan bantuan berupa bahan pangan kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi.

“Esensi pendekatan sosiologis ini merupakan implementasi kepedulian Polri sebagai insan makhluk sosial kepada warga yang kurang mampu dengan memberikan bantuan bahan pangan.” Begitu kata Kapolsek Kotarih IPTU Mula Purba SHi MH.

Menurutnya, perlunya pendekatan sosiologis yang merupakan sebuah kajian ilmu yang berkaitan dengan aspek hubungan sosial manusia antara satu dengan yang lain dan dapat menciptakan dampak positif yang besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang kondusif.

Program ‘Siap Peduli’ bukan hanya sekadar bantuan materi, tetapi juga menunjukkan kepedulian untuk mendukung kesejahteraan sosial dan mengurangi beban ekonomi bagi keluarga yang membutuhkan.

POLRI yang PRESISI

Harapan yang besar dalam menjaga ketertiban dan keamanan digantungkan di pundak POLRI. Slogan Presisi yang digaungkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dinilai sangat tepat untuk mendongkrak kembali kepercayaan masyarakat.

Rocky Gerung yang dikenal sebagai ahli filsafat, menguraikan, “Pak Kapolri, Pak Sigit, mengucapkan satu filosofi yang sangat bagus, yaitu presition. Yang artinya, keakuratan, ketepatan dan perencanaan yang memungkinkan POLRI melayani secara baik.”

Jadi sebetulnya, lanjut Rocky, Presisi itu bukan sekadar akurat secara teknis, tetapi juga bermanfaat secara etis.

“Dan ini yang akan diingat oleh publik, bahwa POLRI melayani dengan hati, berpikir secara tepat untuk memungkinkan kita mengucapkan sekali lagi bahwa polisi adalah wakil dari masyarakat sipil untuk menghasilkan ketertiban tetapi dengan cara-cara yang etis,” ucap Rocky, lugas.

Di usia yang ke 78 ini, tentu POLRI sudah sangat matang. Harapan besar pun digantungkan di pundak POLRI, untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan yang lebih adil dan humanas. Tentu masyarakat mengharapkan POLRI jauh lebih baik dan lebih baik lagi. Selamat HUT Bhayangkara ke-78. Salam Presisi!

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -

Berita Pilihan

Waspada Banjir dan Longsor, Pemprov Sumut Imbau Masyarakat Antisipasi Cuaca Ekstrem

Pp Imbauan tersebut disampaikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam konferensi pers yang...