mimbarumum.co.id – Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga legislator di DPRD Medan memaparkan tentang kondisi pendidikan di wilayah Medan bagian utara yang menurutnya masih membutuhkan perhatian lebih.
“Di Marelan hanya ada SMAN 16, di Labuhan hanya dua SMAN 9 dan SMAN 19, kalau SMK juga minim itu hanya SMKN 12, di Belawan dan Medan Deli tidak ada,” ucap Abdul Latief Lubis dari Fraksi PKS, Rabu (27/11/19) di Medan.
Beruntung, katanya di Belawan ada SMA Swasta Hangtuah sehingga masyarakat di sana dapat mengecam pendidikan setingkat itu di sekolah tersebut.
Baca Juga :Â Inalum Serahkan Bantuan 10.000 Seragam Sekolah dan 100 Beasiswa
Keberadaan sekolah setingkat SMP, kata Abdul Latief ternyata juga masih minim. Jumlah SMP Negeri yang berada di Medan Marelan, Medan Deli, Medan Labuhan, dan Medan Belawan hanya ada dua, yakni SMPN 20 di Medan Marelan dan SMPN 44 di Medan Labuhan.
“Sementara paling riskan itu di Medan Deli engak ada sama sekali SMPN,” ujarnya.
Anggota dewan itu membandingkan jumlah penduduk di Medan bagian Utara yang mencapai 9 tibu jiwa, namun fasilitas pendidikan di daerah itu masih minim.
“Masyarakat masih mengeluhkan sarana pembangunan sekolah SMP Negeri maupun SMA Negri yang terbatas,” ucapnya sembari berharap Pemerintah segera melakukan pembangunan sarana pendidikan di daerah tersebut.
Angka Putus Sekolah
Pada bagian lain, Politisi PKS itu memaparkan tentang angka siswa putus sekolah yang masih tinggi di kawasan Medan Utara. Diantara mereka tidak tamat sekolah dan tidak melanjutkan pendidikan karena faktor ekonomi dan kesadaran orang tua.
“Banyak, kalau kita lihat di Labuhan, Deli, Belawan banyak kita dapati seperti itu. Mereka sudah berasumsi paling bisa tamat SD, selesai itu melaut ya mungkin ekonomi mereka menengah kebawah, langsung cari pekerjaan cuci boat gitu,” katanya.
Lebih lanjut, Abdul Latief berharap Pemerintahan Kota Medan dapat membangun sarana sekolah SMPN maupun SMAN di Medan Utara melalui penganggaran pada APBD. (anti)