Jenis Komoditas Ini Yang Memicu Deflasi di Sumut

spot_img

Berita Terkait

mimbarumum.co.id – Bank Indonesia (BI) mencatat pada bulan Februari lalu Sumatera Utara memgalami deflasi, setelah bulan sebelumnya mengalami inflasi tipis.

Pjs Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara, Wilman Tisnawan
menyebutkan, kelompok bahan makanan menjadi sumber deflasi utama di bulan Februari lalu.

“Terutama berasal dari kelompok bahan makanan yang berkontribusi -0,45 %.
Seperti cabai merah, daging ayam ras, bawang merah, dan tomat buah,” ucap
pejabat otoritas moneter itu.

Wilman menyebutkan, Indeks Harga Konsumen (IHK)Sumatera Utara terpantau mengalami deflasi – 0.32 % ( mtm ), setelah pada bular sebelumnya mengalam inflasi yang relatif rendah, yaitu 0.20 % (mtm) dan lebih rendah
dibandingkan nasional – 0,08 % ( mtm ). Secara historis, katanya deflasi Februari 3 tahun rata-rata -0,40 % (mtm).

- Advertisement -

Secara spesial, deflasi terjadi di seluruh kota IHK dengan deflasi terting
terjadi di Sibolga (0.70 %) , Padangsidimpuang (0,045%), Medan (0,30%),
dan Pematangsiantar (0,29%).

Menurutnya, itu mengindikasikan pola perdagangan antar daerah yang relatif
baik.

Menurut data Pusat Informasi Pangan Strategis (PIHPS) harga cabe merah
pada bulan Februari turun 5 persen dari rata -rata harga Januari Rp16.900kg menjadi Rp 15.900 kg.

Sejalan dengan hal tersebut, harga daging ayam ras terpantau turun 3% dari
Rp 27.3000/kg menjadi Rp26.500kg.

“Penurunan harga komaditas terjadi di seluruh kota IHK sejalan dengan
masuknya periode panen raya di sentra produksi,”jelasnya pada Sabtu
(2/3/2019)

Kelompok transportasi juga menjadi sumber deflasi pada bulan Februari.
Komoditas bensin menjadi sumber utama dengan andil 0,03 % seiring dengan
penurunan harga bensin.

Sementara komoditas angkutan udara masih memberikan sumbangan inflasi (-
0,02) meski Pemerintah telah mengupayakan penurunan harga avtur, sebagai
komponen pembentuk harga tiket pesawat terbesar.

Pasca ketetapan tersebut, rata-rata harga tiket pesawat rute Jakarta-Medan
terpantau hanya turun tipis 1% dari Rp1,76 juta menjadi Rp1,71 juta.

“Ke depan, inflasi bulanan diperkirakan masih sesuai dengan polanya. IHK
Maret kami perkirakan meningkat namun masih relatif rendah,” ucap Pjs
Kepala BI Sumut itu.
Faktor yang menjadi pendorong inflasi, katanya diperkirakan berasal dari
bahan pangan dan hortikultura yang lebih terbatas dibandingkan Februari
seiring dengan musim panen yang berangsur usai jelang bulan Maret. (Ml)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Pilihan

Wakil Presiden Direktur PT AR : Pentingnya Komitmen Sektor Industri Bertransformasi Menuju Keberlanjutan

mimbarumum.co.id – PT Agincourt Resources (AR), selaku pengelola Tambang Emas Martabe, menyampaikan pandangan tentang tantangan dan peluang menuju praktik...