mimbarumum.co.id – Tugas besar yang harus dilakukan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) kedepan adalah membangun komunikasi dan tata kelola yang baik setelah rusak akibat kesalahan pimpinan terdahulu.
“Komunikasi tak jalan, saling menunggu. Sistem tata kelola tak berjalan. Hanya kecurangan dan penyimpangan yang sulit diselesaikan. Jika sistem dan mekanisme baik dan semua elemen kompak maka cita-cita bersama membangun UIN SU akan terwujud,” kata Irjen Kemenag RI KH Faisal Ali Hakim dalam pengarahannya di Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Gedung H M Arsjad Thalib Lubis Kampus 1 UIN SU Jalan IAIN Medan, Jumat (14/10/2022).
Hadir pada kegiatan tersebut Plt Rektor UIN SU Prof Dr H Abu Rokhmad M.Ag, Ketua Umum MUI Sumut Dr Maratua Simanjuntak, Ketua PW Muhammadiyah Sumut Prof Dr Hasyimsyah, Pengurus Rois PW NU Sumut KH Bahauddin Nasution, Lc, para wakil rektor, direktur pascasarjana, dekan, dosen dan pegawai UIN SU.
Akibat tata kelola buruk maka baik sistem kurikulum, sarana dan prasarana, manajemen dan orang yang mengendalikan harus baik di perguruan tinggi it. Jika tidak maka tak akan berjalan dan akan sulit dibenahi.
Hal inilah yang mendasari pergantian pimpinan di UIN SU karena banyaknya laporan pengaduan atas pelanggaran yang diperoleh Irjen Kemenag RI. “Semua kasus pelanggaran itu akibat prilaku yang bersangkutan menyalahi kewenangannya sebagai pimpinan,” jelasnya.
Sementara itu Plt Rektor UIN SU Prof Abu Rokhmad mengajak sivitas untuk berubah. “Kita harus mulai berubah. Jika bapak dan ibu tak berkenan bekerja sama dalam satu barisan akan ditinggalkan. Bagi yang tidak mendukung bisa saya usulkan untuk digeser ke Papua atau ke tempat lain yang jauh dari tempat tinggalnya,” jelasnya.
Lanjut Abu Rokhmad, komitmen ini sungguh-sungguh, jika sudah siap perjanjian dengan catatan, minggu depan sudah siap atau dua bulan persiapan diri seleksi calon rektor. Karenanya, dia meminta seluruh sivitas UIN SU mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya agar tidak jatuh ke dalam lubang yang sama.
Dalam arahannya, Abu mengharapkan agar sivitas UIN SU meneladani Rasulullah. “Spirit keledanan akhlak Nabi Muhammad SAW paling tidak bisa mengurai berbagai pekerjaan rumah (PR) dan hakekat PR yang diberikan ini dapat segera diselesaikan. Jika kita mau, mampu dan meneladani Nabi Muhammad SAW pasti bisa terlaksana,” paparnya.
Menyikapi hal tersebut, Kabiro AUPK UIN SU H Khairunas SH MH mengatakan, ada 2 persoalan utama yang harus segera dituntaskan. Persoalan penggarap tanah di Kuala Namu harus terlebih dahulu merevisi anggaran, batas tanah, ganti rugi kepada penggarap, menunggu masa sanggah dan penetapan SK menbutuhkan proses yang panjang.
“Begitu pula persoalan Mahad juga sedang dalam proses penyelesaian tim Kemenag RI dan BPK Pusat. Batas waktu belum dapat ditentukan, akan tetapi kita berupaya untuk menyesaikan persoalan ini kedepannya,” kata Khairunas.
Acara diakhiri silaturahmi dan ramah tamah dilanjutkan makan siang bersama dengan seluruh sivitas akademika UIN SU sebelum shalat Jumat.
Reporter : M Nasir