mimbarumum.co.id – Polri memastikan tidak ada kaitannya ledakan bom di Sibolga dengan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) dan rencana kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Provinsi Sumatera Utara.
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dr Dedi Prasetyo memberikan keterangan terkait perkembangan kasus terorisme yang terjadi di Kota Sibolga usai mengikuti Kuliah Umum Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Tito Karnavian di kampus UMSU Medan, Rabu (13/3/2019).
“Jadi yang diamankan di Sibolga tiga orang, ini merupakan rangkaian penangkapan dari pelaku terorisme R alias P yang ada di Lampung Sabtu (9/3/2019) kemarin,” kata perwira bintang satu ini.
Dedi menuturkan bahwa di Lampung Tim Densus 88 juga menemukan bom, cuma bom di Lampung, bom lontong tidak sebanyak yang ada di Sibolga. Karena yang di Sibolga cukup banyak dan sudah terakit maupun yang belum terakit.
“Tujuan mereka melakukan aksi ini, untuk melakukan Amaliyah. Sasarannya adalah aparat keamanan,” ungkap Dedi.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dr Dedi Prasetyo menegaskan bahwa dalam hal ini khusus untuk kasus terorisme yang kita ungkap tidak ada kaitannya pemilu.
“Presiden akan tetap hadir. Situasi sudah aman dan terkendali. Saya pastikan tim terus bekerja dan kami mengimbau kepada masyarakat untuk tenang yakinkan kepada aparat keamanan,” imbau Dedi.
Untuk diketahui, ledakan ini terjadi sebelum kunjungan Presiden Joko Widodo ke Sumut. Dari jadwal yang beredar, Jokowi akan datang ke sejumlah titik termasuk Sibolga. Jokowi akan berkunjung ke Sumut pada 15-17 Maret 2019.
Pada hari pertama, Jokowi akan menghadiri sejumlah agenda di Sumut. Diantaranya adalah peresmian Pelabuhan Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) di Batubara.
Pada 17 Maret , Jokowi akan melanjutkan agendanya di Sibolga. Capres nomor urut 01 itu juga akan menghadiri silaturahmi dengan tokoh adat setempat. (NSR)