mimbarumum.co.id – Ketersediaan stok cabai dan bawang di Sumut selalu buat resah masyarakat.
Sebab harga cabai maupun komoditas bawang selalu melambung alhasil masyarakat tidak sanggup untuk membelinya. Belum lama ini harga cabai menembus Rp70 ribu sampai Rp100 ribu/kg.
Hari ini, Selasa (18/6/2019) harga cabai merah masih di level Rp60 ribu/kg. Harga yang cukup fantastis.
Disperindag Sumut menyarankan agar para petani mengatur pola tanam cabai. Ini sebagai upaya mengantisipasi lonjakan harga komoditas tersebut. Dan menjamin ketersediaan stok.
“Saran kita pola dan tertib tanam cabai yang perlu diatur. Apalagi cabai, bawang di Indonesia ini merupakan komoditas yang bisa ditanam. Tanaman bumbu yang bisa dibudidayakan. Jadi perlu belajar dari kalender bulan bulan lalu. Kan bisa dilihat bulan berapa dia naik, bulan berapa dia turun, “ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut, Zonny Waldi, Selasa (18/6/2019).
Kata dia lagi, perlu pemfloting bulan berapa cabai harus ditanam dan kapan bisa panen saat puasa dan lebaran. Agar ketersediaan komoditas ini terjamin dan tidak terjadi kelangkaan yang dapat memicu lonjakan harga mahal.
Selain itu, petani juga harus meningkatkan budidayanya apalagi disebutnya Sumut punya banyak dataran tingginya seperti Tanah Karo, Simalungun, Humbang Hasundutan, Tobasa, Madina dan Tapsel.
“Saya kira potensi itu luar biasa. Tapi itu tadi petani harus belajar iklim dan cuaca,” ujarnya.
Jadi perlu juga petani dan BMKG bersinergi dan perlu duduk bersama dengan dinas provinsi dan kabupaten kota untuk merumuskan itu. Menyikapi mahalnya akan dilakukan pasar murah namun melihat kesiapan dari Bulog.
Selain cabai, dia juga meminta petani untuk pandai membaca peluang pasar. Sementara itu, harga cabai merah di pasar tradisional di Medan masih bertahan mahal. Harganya dikisaran Rp44 ribu/kg – Rp60 ribu. (Ml)