mimbarumum.co.id – Senator M. Nuh mendukung sikap para buruh yang menuntut pencabutan Omnibus Law pada aksi yang berlangsung serentak di seluruh Indonesia.
Menurut anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumatra Utara itu, pemberlakuan Undang-Undang Nomor 6 tahun 2023 tentang Cipta Kerja memang telah memunculkan berbagai persoalan, mulai dari upah buruh yang murah hingga mudahnya tenaga kerja asing masuk ke Indonesia.
“Sepakat bahwa UU Cipta Kerja bermasalah dalam beberapa hal dan MK juga menyebutkan bahwa UU tersebut inkonstitusional bersyarat, harus diperbaiki, ” ucap Muhammad Nuh.
Ia menyampaikan saat menghampiri para buruh yang menggelar demo di halaman kantor Gubernur Sumatera Utara. Aksi itu tetap berlangsung meskipun hujan deras melanda kawasan tersebut.
M. Nuh juga sepakat dengan poin lain tuntutan para buruh, yakni menolak pemberlakuan parliamentary threshold 4 persen dan presidential threshold 20 persen.
Menurut para buruh, hal itu akan menghidupkan kembali demokrasi terpimpin dan mempertahankan oligarki partai politik.
Tuntutan lain para buruh yang dianggap patut untuk didukung, kata Nuh adalah perwujudan reforma agraria dan kedaulatan pangan.
Selama ini, pelaksanaan program food estate di Kalimantan Tengah dan Papua dinilai telah terbukti gagal.
Pada aksi demo itu, buruh juga meminta pemerintah segera mensahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) yang sudah 18 tahun dibahas, namun belum juga disahkan sebagai UU.
Pada bagian lain tuntutannya, buruh yang berasal dari berbagai perusahaan itu juga menyampaikan penolakan terhadap UU Kesehatan.
Penolakan itu, kata buruh sebagai upaya untuk menjamin kredibilitas dokter Indonesia dan masalah pengelolaan dana BPJS Kesehatan oleh Kementerian Kesehatan.
Terakhir, kalangan buruh juga meminta masyarakat untuk memilih Capres 2024 yang pro buruh dan kelas pekerja.
Pesan M. Nuh
Senator Muhammad Nuh yang turut berhadir dalam aksi buruh itu, selain mendengarkan aspirasi para buruh juga memberikan pesan khusus.
“Sependapat dengan enam poin aspirasi yang disampaikan perwakilan buruh,” ucapnya.
Sekaitan itu Muhammad Nuh menyatakan bahwa pemilu 2024 merupakan momentum untuk memperbaiki semua persoalan yang mengemuka.
“Pemilu adalah momentum untuk memperbaiki Indonesia, maka pilihlah presiden, partai, anggota DPD RI, DPR RI yang sejalan dan siap memperjuangkan itu semua, ” pesannya.
Reporter : Ngatirin
