mimbarumum.co.id – Untuk membuat Indonesia menjadi kawasan industri hijau, Schneider Electric terus melakukan inovasi baru dan terobosan teknologi demi masa kini dan masa depan yang lebih maju.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Schneider Electric, pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan otomasi menyelenggarakan Innovation Day bertemakan “Leading Industries of the Future” di JW Marriott Hotel, Kota Medan, pada Selasa (5/3/24), sebagai upaya dukungan perusahaan dengan berbagi wawasan, keahlian serta solusi-solusi digital yang dapat mendukung upaya sustainability dari para pemangku kepentingan dan pelaku industri di Medan dan Sumatera Utara.
Sebagai pintu gerbang perdagangan dan industri di wilayah Indonesia bagian barat, Kota Medan merupakan penyumbang perekonomian terbesar di Sumatera Utara, dimana sektor konstruksi dan bangunan, serta industri pengolahan menjadi penopang ekonomi wilayah ini. Kota ini juga terus mengembangkan konsep green & smart city, dan menjadi satu dari tiga kota di Indonesia yang masuk dalam indeks Smart City Index (SCI) 2023.
Schneider Electric menampilkan solusi yang komprehensif untuk mendukung digitalisasi dan upaya dekarbonisasi untuk mendukung terwujudnya kota dan kawasan industri yang berkelanjutan.
Di acara tersebut, Schneider Electric memamerkan berbagai produknya antara lain di bidang energy management, residential, industrial automation, data management, dan lainnya yang berhubungan dengan teknologi.
Perusahaan yang sudah berdiri 50 tahun tersebut memiliki banyak produsen di seluruh dunia. Schneider Electric juga mendapatkan penghargaan word ekonomi forum untuk industri dan memiliki 2 pabrik di Batam dan 1 pabrik di Cikarang.
Demi terobosan membuat industri hijau, Schneider Electric juga aktif bekerja sama dengan sekolah (SMK) dan Kementrian Pendidikan untuk melakukan kegiatan seperti penanaman bibit pohon dan pelatihan untuk guru.
Berdasarkan hasil survei Schneider Electric, mayoritas pelaku industri di Indonesia sudah menyadari pentingnya digitalisasi dan menetapkan target sustainability. Namun begitu tantangan masih tetap ada dalam menerapkan aksi nyata. Kendala utamanya adalah ketidaktahuan akan bagaimana dan darimana harus memulai transformasi tersebut.
“Kita mau membantu industri di Medan dengan teknologi baru. Produk kita sngat efisien, jadi banyak industri yang mau datang dan memakai produk Schneider,” ucap Martin Setiawan, selaku Industry Business Vice President Schneider Electric Indonesia.
Tidak hanya di bidang perindustrian, Schneider Electric juga memfokuskan mengenai building (bangunan) yang menerapkan energi management.
“Kita bukan hanya di industri, di building juga. Karna building cukup besar. Kita punya solusi untuk semuanya seperti water management, air port (bandara), software service. Kita mau bertransformasi dari energi industri ke industri Tech Leader,” ucapnya.
Kemudian, produk Schneider Electric sudah dipercayakan tentang kualitasnya. Seperti salah satunya software untuk mencegah cyber crime.
Mengenai persaingan bisnis, pihak Schneider Electric menyambutnya dengan positif, bahwa kompetitor diperlukan untuk kemajuan suatu bangsa.
“Kita butuh rekan lain termasuk kompetitor dalam membangun future. So far, Schneider adalah pemimpin di Indonesia dalam energi managemen,” kata Reza Syarif, selaku Buildings Business Vice President Schneider Electric Indonesia.
Di kegiatan tersebut, Schneider Electric mengadakan Main Sessions, C Level, Inkindo (Ikatan Nasional Konsultan Indonesia, Akli (Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia), Remote Sales Event, Eleftrucal Gathering, Retail Gathering, dan penandatanganan MoU.
Schneider pun memiliki misi “We are on a mission to make industries of the future substainable and resilient throught open, software-centric automation.”
Reporter: Zaim Dzaky