mimbarumum.co.id – Bobby Nasution lesehan di gang sempit, beralaskan karpet tipis. Ini dilakukan untuk menyerap lebih dekat aspirasi ibu-ibu pengajian, Jumat (30/11/2020) di Jalan Jati Medan.
Calon Wali Kota Medan ini tampak nyaman duduk diatas ambal yang seyogyanya hanya diperuntukkan sebagai lapis jalan yang kotor. Kursi tamu yang disediakan bagi menantu Presiden Joko Widodo ini pun terlihat hanya sebagai pajangan.
Bobby bersama juru bicaranya, ustad Nursyam, Ketua Majelis Taklim PDI-Perjuangan Kota Medan, Fitriani Manurung dan ustad Fuad Akbar, duduk lesehan di ambal merah dihadapan ibu-ibu pengajian yang hadir.
Baca Juga : Santri Maskanul Huffadz Medan : Kelak Amanah Jika Jadi Pemimpin
Bobby Nasution ini menjelaskan Kota Medan saat ini harus mendapatkan keberkahan. Mulai dari hal yang harusnya sudah diberkahi, seperti nikmat turunnya hujan.
“Kalau siang-siang yang terik, sering buat panas hati. Lalu tiba-tiba turun hujan, pasti agak senang hati kita. Tapi kalau hujannya sudah lebih dari satu jam jadi panas lagi hati kita, gara-gara kebanjiran. Harusnya keberkahan hujan benar-benar berkah di Kota Medan, jangan jadi bencana buat kita,” ucap Bobby.
Hujan, sambungnya, adalah suatu keberkahan yang harus dikelola dengan baik oleh pemerintah kota (Pemko) Medan. “Bagaimana air hujan menjadi benar berkah, airnya mengalir ke sungai, masuk ke dalam tanah, jadi tidak ada lagi banjir,” tuturnya.
Bobby bilang, wali kota sebagai pimpinan Kota Medan adalah tempat mengadu warga akan permasalahan yang dihadapinya. Termasuk masalah banjir yang katanya bukanlah tanggungjawab Pemko Medan, tapi tanggungjawab pemerintah pusat.
“Gak mungkin masalah banjir, ibu-ibu ramai-ramai berangkat ke Jakarta untuk mengadu masalah banjir ini. Mengadunya memang harus ke wali kota, karena kemanapun dia berangkat membawa nama masyarakat Medan, yang harusnya bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat,” tukasnya.
Bobby pun menyatakan komitmennya untuk menjalankan visi misi yang sudah dibuatnya bersama pasangan H. Aulia Rachman, saat terpilih nanti. (Rel)
Editor : Dody Ferdy